Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Resmikan Peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia

Kompas.com - 24/03/2015, 09:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015, Selasa (24/3/2015). Indeks Kota Cerdas ini merupakan kerjasama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan Harian Kompas.

Beberapa dekade lalu, banyak kota di Indonesia masih nyaman dijadikan tempat tinggal. Sekarang, jumlah penduduk dan kendaraan meningkat pesat. Secara global, penduduk dunia sekarang ini sekitar 7 miliar jiwa, separuhnya hidup di perkotaan. Pada 2050 diperkirakan sebanyak 9,6 miliar orang hidup di kota.

Sementara itu pada 2025, diperkirakan 57 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. Peningkatan jumlah penduduk ini membuat kebutuhan sumber daya di kota meningkat, baik itu transportasi, energi, pengelolaan sampah, maupun lingkungan. Atas dasar itu, kota memerlukan pengelolaan yang lebih baik.

"Untuk memperbaiki kehidupan di kota, muncul gagasan kota hijau (green city). Gagasan ini utamanya untuk mengatasi pencemaran udara kota akibat asap kendaraan bermotor dan polusi pabrik," kata Suhono, Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kesirausahaan Institut Teknologi Bandung.

Dalam perkembangannya, para ahli perencanaan kota melihat green city tidaklah cukup. Dibutuhkan sebuah kota layak huni. Smart city merupakan kota yang menempatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu dengan cepat mengetahui persoalan di lapangan.

Peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015 bertujuan untuk memberikan masukan tentang perlunya pengukuran, sehingga dapat menjadi acuan bagi pemerintah untuk mengambil keputusan dalam pelayanan kota.

Acara Peluncuran Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015 ini dihadiri oleh 98 Walikota. Hadir pula beberapa jajaran Menteri Kabinet Indonesia Hebat, diantaranya Menteri Komunikasi dan Informastika Rudiantara, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional AndrinofChaniago, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menteri ESDM Sudirman Said, sebagai pembicara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com