Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Persen Biaya Perawatan Pesawat Lari ke Luar Negeri

Kompas.com - 24/03/2015, 14:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com  -  Ketua Umum Asosiasi Perawatan Pesawat Indonesia atau Aircraft Maintenance Services Association (IAMSA) Richard Budihadianto mengatakan, biaya pemeliharaan pesawat di Indonesia mencapai 900 Juta dollar AS. Sayangnya kata dia, 60 persen biaya itu mengalir ke luar negeri. Pasalnya, maskapai penerbangan lebih memilih melakukan pemeliharaan di luar negeri. "Biayanya (maintenance) 900 Juta dollar, dan yang dikerjakan di Indonesia kurang lebih dari 35 sampai 40 persen saja," ujar Richard Budihadianto dalam diskusi mengenai industri penerbangan di Jakarta, Selasa (24/3/2015).

Dia mengatakan, fasilitas perawatan pesawat di Indonesia memang masih kecil. Akibatnya, bisnis perawatan pesawat ini hanya bisa terserap 35 sampai 40 persen di dalam negeri.

Salah satu perusahaan yang menyerap kebutuhan perawatan pesawat saat ini kata dia baru GMF AeroAsia, anak perusahaan Garuda Indonesia. "GMF menyerap 60-70 persen (dai 40 persen penyerapan perbaikan pesawat dalam negeri)," kata dia.

Lebih lanjut Richard mengatakan, setiap maskapai penerbangan harus siap menyediakan suku cadang di setiap bandara yang menjadi rute terbangnya. Cara ini lebih efisien apabila pesawat mengalami kerusakan mesin. "Contoh Garuda dan Citilink total suku cadang dari GMF dan kita sediakan di hampir seluruh destinasi ada 40 destinasi. Karena kalau tidak ada itu bisa tak efisien. Karena, kalau rusak pesawatnya di ujung timur bisa butuh waktu sehari untuk bawa sparepart," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com