Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik, Harga Emas Dunia Masih di Kisaran 1.990 Dollar AS

Kompas.com - 25/03/2015, 08:31 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada perdagangan Selasa (24/3/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB), seiring dengan merahnya bursa AS meskipun data ekonomi secara umum positif.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 3,7 dollar AS, atau 0,31 persen, menjadi menetap di 1.191,40 dollar AS per ounce.

Logam mulia mendapat dukungan setelah pasar ekuitas AS melemah. Beberapa analis menyebutkan perbedaan pasar atas waktu kenaikan suku bunga Fed, dengan beberapa percaya itu akan tetap terjadi selama musim panas, sementara yang lain mengatakan pada September lebih mungkin. Kenaikan suku bunga AS akan menyurutkan dukungan untuk emas karena logam mulia bukanlah aset berbunga.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada Selasa bahwa Indeks Harga Konsumen meningkat 0,2 persen pada Februari setelah turun 0,7 persen pada Januari. Peningkatan, pertama kalinya dalam empat bulan, adalah tanda positif bagi ekonomi AS, menempatkan emas di bawah tekanan.

Laporan lain yang positif dari National Association of Realtors juga membebani pasar. Penjualan rumah baru meningkat pada Februari ke tingkat tahunan 539.000 unit, lebih baik dari perkiraan, kata laporan itu. NAR juga merevisi angka Januari menjadi 500.000 unit dari 481.000 unit, angka tertinggi sejak 2008.

Sementara perak untuk pengiriman Mei naik 9,2 sen, atau 0,54 persen, menjadi ditutup pada 16,983 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun tiga dollar, atau 0,26 persen, menjadi ditutup pada 1.141,50 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com