Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kartu Sakti" Jokowi Belum Bisa Jadi Rujukan Distribusi Tertutup Elpiji Bersubsidi

Kompas.com - 27/03/2015, 14:10 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — "Kartu sakti" Jokowi dinilai belum andal untuk menjadi rujukan data bagi pelaksanaan distribusi tertutup elpiji bersubsidi tabung 3 kilogram. Jika merujuk kartu tersebut, celah penyelewengan masih terbuka.

"Dari program tiga kartunya Pak Jokowi itu, saya lihat banyak celah. Oleh karena itu, tidak tepat sasaran juga. Kartu bisa diperjualbelikan dan sebagainya," kata Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara, saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (27/3/2015).

Menurut Marwan, kalau sistem yang digunakan untuk subsidi langsung tidak tepercaya, maka jangan dulu distribusi tertutup diterapkan. Akan tetapi, bukan berarti hal itu ditunda dalam jangka waktu lama.

"Pada saat yang bersamaan, sistem itu harus diperbaiki sehingga konsepnya bisa jalan. Dengan demikian, jumlah subsidinya bisa berkurang," imbuh dia.

Marwan melihat, sistem yang ada saat ini belum mendukung penerapan distribusi tertutup. Namun, jika sistem itu sudah dijamin tidak memiliki celah penyelewengan, maka distribusi tertutup jelas lebih baik.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, sistem distribusi tertutup penyaluran elpiji 3 kilogram tergolong rumit, tetapi bukan terkait soal ketepatan sasaran. Kalla melihat, kerumitannya lebih pada persoalan teknis pembagian kartu kendali.

Distribusi tertutup akan diatur melalui kartu kendali. Dengan kartu tersebut, harga elpiji tiga kilogram tidak lagi disubsidi, dan harganya akan sama dengan elpiji 12 kilogram. Setiap kartu nantinya akan diisi saldo sebesar Rp 42.000 hingga Rp 45.000. Kartu ini nantinya akan dibagikan kepada rumah tangga yang dikategorikan miskin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com