Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Indomie di Mesir Produksi 1,2 Juta Bungkus Per Hari

Kompas.com - 27/03/2015, 14:55 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Pabrik bahan makanan ringan Indonesia di Mesir, Indomie, menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat cukup signifikan, yakni sebanyak 1.000 karyawan.

"Lapangan kerja yang diserap parbrik patungan Indomie tercatat 1.000 karyawan, terdiri atas 400 orang di bagian produksi, dan 600 orang lagi di bagian distributor," kata General Manager Indomie produksi Mesir, Gunawan Harianto seperti dikutip Antara di Kairo, Kamis (26/3/2015).

Indomie termasuk salah satu peserta dari 17 perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam Pameran Industri dan Perdagangan Internasional (Cairo International Fair/CIF) yang saat ini berlangsung di ibu kota Mesir itu.

Menurut Gunawan, setiap hari pihaknya memproduksi 1,2 juta bungkus Indomie untuk pasar lokal Mesir. Kehadiran pabrik mie instan di Negeri Piramida itu merupakan perusahaan patungan Indonesia-Mesir, Salim Wazaran Abu Alata Co. Ltd.

"Perusahaan ini hadir di Mesir sejak 10 tahun lalu, namun secara efektif berproduksi pada 2009," katanya.

Di pameran tersebut, pengunjung Mesir tampak antri untuk membeli Indomie di Anjungan Indonesia.

"Biasanya kami masak gratis buat pengunjung, tapi kami kewalahan melayani pengunjung yang antri membeli mentahnya," papar Mohamed Nuseir, koordinator Stand Indomie di pameran.

Gunawan mengungkapkan, pada pameran serupa tahun 2014, Indomie membuka stand sendiri, terpisah dari Anjungan Indonesia, namun kali ini atas permintaan KBRI, kami bergabung untuk meramaiakan anjungan Indonesia.

Di berbagai supermarket besar maupun kecil, Indomie memang tampak mewarnai pajangan barang dagangan. "Harga satu bungkus Indomie 1,5 pound Mesir (sekitar Rp 3.000), yang merupakan salah satu bahan makanan yang cukup diminati pembeli," kata Sameer, pelayan di Supermarket Sharif di Madinat Nasr.

Bahkan, Menteri Wakaf Mesri, Mohamed Mokhtar Goumah, saat menyambangi Anjungan Indonesia di pameran mengungkapkan bahwa di rumahnya pun tersedia Indomie.

"Di rumah saya ada Indomie, kami suka," kata Menteri Mokhtar seperti dikutip Atase Perdagangan KBRI Kairo, Burhan Rahman, yang menerima kunjungan Menteri Agama versi Mesir itu.

Menurut beberapa warga negara Indonesia, sebelum pabrik Indomie hadir di Mesir, makanan khas Indonesia siap saji itu biasanya menjadi oleh-oleh favorit bagi WNI yang baru kembali dari Tanah Air maupun dari ibadah haji atau umrah di Arab Saudi.

Pesatnya perkembangan Indomie di Negeri Lembah Nil ini tidak terlepas dari gencarnya promosi.

Misalnya, salah satu promosi berbahasa pasaran Mesir tertulis, "Aktsar min milion Masry biyakul Indomie kulli yaum" (Lebih dari satu juta warga Mesir menyantap Indomie).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com