Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Turunnya Kepercayaan Masyarakat ke Jokowi Membuat Rupiah Melemah

Kompas.com - 29/03/2015, 12:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Tony Prasetiantono‎, menilai penurunan kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo menjadi salah satu penyebab pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Confident terhadap Pak Jokowi ini sudah menurun sehingga orang memegang lebih banyak memegang dollar AS," kata Tony dalam acara Dialog Teras Kita dengan tema "Rupiah dan Ketahanan Politik", Jakarta, Sabtu (28/3/2015).

Menurut Tony, penurunan kepercayaan masyarakat ke Jokowi disebabkan sikapnya dalam menangani perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri beberapa waktu lalu. Jokowi seakan membiarkan KPK dikriminalisi oleh beberapa pihak.

"Perlu mengembalikan kepercayaan masyarakat ke pemerintah agar rupiah menguat, Jokowi harus tegas memberantas korupsi dan lainnya," ucapnya.

Sementara itu, mengenai kebijakan pemerintah dalam menekan pelemahan rupiah, seperti pemb‎ebasan visa untuk wisatawan beberapa negara, ia menilai kebijakan ini tidak dapat bekerja cepat dalam meredam keterpurukan rupiah.

"Kebijakan itu saja enggak cepat. Ini jangka panjang efeknya. Rupiah pada tahun ini sudah paling dalam pelemahannya dibandingkan mata uang lainnya," katanya.

‎Untuk diketahui, rupiah berdasarkan kurs Jakarta Interbank spot dollar rate Bank Indonesia Jumat (27/3/2015) berada di level Rp 13.064  per dollar AS, turun dibanding sebelumnya pada 13.003. (Seno Tri Sulistiyono)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com