Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung-hitungan Harga BBM Tak Dibuka ke Publik, Pemerintah Takut Intel Asing?

Kompas.com - 29/03/2015, 22:47 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah memutuskan untuk kembali menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 500  tanggal 28 Maret 2015. Kenaikan harga BBM itu jauh dari hingar bingar. Pemerintah hanya mengumumkannya lewat sepucuk surat elektronik (email) yang dikirimkan kepada para awak media.

Tak ayal, informasi yang "secuil" itu membuat masyarakat tak banyak tahu adanya kenaikan harga BBM. "Loh ini kok harganya berubah lagi?," tanya seorang ibu yang akan mengisi bbm disalah satu SPBU di Bekasi, Sabtu (28/3/2015).

Alasan pemerintah, naik-turunnya harga BBM setiap satu bulan sekali, bahkan 2 minggu sekali, karena menyesuaikan dengan fluktuasi harga minyak dunia. Masyarakat katanya harus terbiasa dengan kondisi seperti itu.

Transparansi harga BBM

Dengan informasi yang "secuil", masyarakat dinilai wajar apabila curiga dan menduga ada praktik manipulatif  dalam penentuan harga BBM. Apalagi, sampai saat ini pemerintah dinilai masih belum juga membuka secara gamblang hitung-hitungan biaya produksi BBM. Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Indonesian Resource Studies (IRESS) Marwan Batubara.

"Kalau tidak dibuka (perhitungan untuk menentukan harga BBM itu), maka jangan salahkan masyarakat kalau masyarakat nilai ada yang ditilep," ujar Marwan.

Senada dengan Marwan, Direktur Eksekutif  Institute Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati juga mempertanyakan transparansi pemerintah dalam penentuan harga BBM. Menurut Enny, janji pemerintah Jokowi-JK untuk lebih transparan mengelola sektor Migas sampai hari ini tak kelihatan.

Padahal kata dia, transparansi penentuan harga BBM merupakan kata kunci yang penting sehingga masyarakat mampu memahami alasan pemerintah menaikan bahkan menurunkan harga BBM.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengungkapkan, penentuan harga BBM  saat ini sudah sesuai  formula perhitungan yang dipakai. Dalam formula itu terdapat beberapa acuan yang bisa mempengaruhi harga BBM.

"Sederhananya, harga BBM yang ada dipasaran itu satu harga dasar perolehan. Itu berdasarkan referensi namanya MOPS (Mid Oil Plats Singapore) termasuk kurs rupiah. Harga MOPS itu diakui oleh dunia. Dasarnya dari situ kan, (lalu) kita jadikan per liter. Lalu ditambah lagi biaya penyimpanan (BBM). Kan kalau kita menyimpan satu bulan kan harus ada biaya simpennya. Setelah itu ditambah lagi biaya distribusi atau pengiriman. Distribusi itu dari kapal di laut dan ada juga distribusi daratnya. Itu ditambah margin badan usaha (Pertamina). Pertamina kan badan usaha jadi tak boleh rugi kan," papar dia.

Saat ditanya bagaimana transparansi penghitungan BBM tersebut, Wira mengatakan pemerintah sudah transparan. Semua hitung-hitungan harga BBM tersebut dibuka sepenuhnya kepada DPR.

"Di website Pertamina belum (ada hitungan itu). Tapi yang jelas anggota DPR kita kasih termasuk perhitungan itu jadi kita benar-benar fair jadi beda dengan jaman dulu lah," ucap dia.

Namun, saat ditanya mengapa hitungan-hitungan harga BBM tersebut tak dibuka gamblang kepada publik, Wira menjawab pemerintah memperhitungkan berbagai hal salah satunya pemerintah khawatir data tersebut diketahui intelejen asing.

"Kalau itu (hitungan BBM dibuka ke publik) kita lihat DPR. Kan soalnya ada kerahasiaan negara. Kalau masyarakat kita tahu enggak apa-apa, tapi kalau intel asing tahu gimana? Negara lain tahu? Kita bakal jadi gimana kan. (Jadi). Hanya  pihak tertentu yang tahu. Masyarakat tahu kulitnya, tapi enggak (boleh) tahu jeroaannya," ujar Wira.

Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero) Ahmad Bambang mengatakan, harga BBM jenis solar naik menjadi Rp 6.900 per liter dari harga sebelumnya Rp 6.400 per liter. Sementara itu, harga BBM jenis premium untuk distribusi Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) naik menjadi Rp 7.400 per liter dari harga awal Rp 6.900 per liter.

Sementara itu, pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM untuk luar Jamali, jenis premium menjadi Rp 7.300 per liter dan solar menjadi Rp 6.900 per liter. Harga BBM baru ini berlaku  Sabtu (28/3/2015) pukul 00.00 WIB.

baca juga: BBM Naik Lagi, Jokowi Dianggap Presiden Berorientasi Pedagang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com