Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Sofyan: Harga Minyak Kayak Yoyo, Masyarakat akan Terbiasa

Kompas.com - 31/03/2015, 08:04 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menilai bahwa protes terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) muncul karena masyarakat masih belum terbiasa dengan kondisi di mana premium tidak lagi disubsidi pemerintah. Sofyan memprediksi harga premium akan terus naik-turun dan masyarakat nantinya akan semakin terbiasa.

"Kenaikan BBM ini kan karena penyesuaian saja, karena kami tidak lagi memberikan subsidi, tapi sesuai dengan harga keeekonomian. Masyarakat belum terbiasa saja," ujar Sofyan di Jakarta, Senin (30/3/2015).

Menurut Sofyan, apabila harga minyak dunia ternyata normal, maka harga BBM jenis premium tidak akan dinaikkan. Namun, saat ini, harga minyak dunia melambung tinggi sehingga harga BBM pun disesuaikan dengan kenaikan itu. Kajian akan fluktuasi harga minyak dilakukan pemerintah dalam waktu dua minggu sekali.

"Ini kan harga minyak kayak yoyo, masyarakat akan terbiasa. Di mana-mana di negara lain tidak ada subsidi kan harga ditentukan oleh harga keekonomian," ucap dia.

Terkait tidak adanya pengumuman kepada masyarakat, Sofyan mengakui memang tidak perlu dilakukan. Hal ini karena premium tidak lagi disubsidi pemerintah. Menurut Sofyan, hal tersebut akan dilakukan pemerintah hingga masyarakat terbiasa bahwa BBM jenis premium kini dilepas mengikuti harga pasar.

"Sampai masyarakat terbiasa jadi enggak kaget lagi. Kali ini karena harga kemarin itu rupiah melemah dan harga minyak dunia meningkat signifikan," ucap dia.

Pemerintah melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dan premium untuk Wilayah Penugasan luar Pulau Jawa, Pulau Madura, dan Pulau Bali (Jamali), naik masing-masing Rp 500 per liter dari harga lama. Harga premium di wilayah tersebut naik menjadi Rp 7.300 per liter. Harga BBM jenis premium di wilayah Jamali juga naik menjadi Rp 7.400 per liter untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali. Adapun harga pertamax tetap dibanderol Rp 8.600 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com