Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Dunia Kembali Turun untuk Sesi Ketiga Berturut-turut

Kompas.com - 01/04/2015, 08:51 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak dunia turun pada Selasa (31/3/2015) waktu setmpat (Rabu pagi WIB), seiring sinyal positif pada perundingan kesepakatan tentang program nuklir Iran.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei, melemah untuk hari ketiga berturut-turut, kehilangan 1,08 dollar AS menjadi 47,60 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Mei, patokan global, jatuh 1,18 dollar AS menjadi menetap di 55,11 dollar AS per barel.

Perundingan maraton di Lausanne, Swiss, tampaknya akan gagal mencapai batas waktu tengah malam Selasa (22.00 GMT) untuk menyetujui garis-garis besar kesepakatan yang bisa mengarah ke pengurangan sanksi terhadap Iran didasarkan pada keyakinan bahwa Teheran sedang mengembangkan senjata nuklir.

Meski demikian, Washington mengatakan telah cukup ada kemajuan untuk dilanjutkan hingga Rabu. Amerika Serikat menyatakan bahwa kemajuan dalam perundingan nuklir dengan Iran membuat tenggat waktu yang seharusnya berakhir pada Selasa waktu setempat diperpanjang satu hari.

"Kami telah mencapai sejumlah kemajuan sepanjang beberapa hari terakhir sehingga cukup alasan untuk memperpanjang tenggat waktu sampai Rabu. Masih ada beberapa persoalan sulit yang tersisa," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Marie Harf.

Keputusan itu disampaikan pada hari keenam perundingan maraton di Swiss yang berniat mencapai persetujuan mencegah Iran mengembangkan persenjataan nuklir.

Perundingan itu dihadiri oleh perwakilan Iran di satu sisi dengan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok, dan Jerman (atau dikenal dengan P5+1).

"Sebuah kesepakatan nuklir Iran bisa berarti pada akhirnya peningkatan pasokan Iran yang memiliki potensi mengubah surplus seketika itu juga menjadi kelebihan pasokan yang berkelanjutan di pasar global," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Analis Commerzbank, mengutip sumber-sumber pengiriman, mengatakan bahwa Iran memiliki setidaknya 30 juta barel minyak di penyimpanan di atas kapal-kapal tanker.

"Dengan kata lain, hal itu bisa membuat tambahan satu juta barel minyak mentah tersedia per hari selama setidaknya satu bulan jika sanksi itu jadi dicabut, tanpa harus meningkatkan produksi minyaknya, menempatkan tekanan langsung di pasar," Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan penelitian.

Dollar AS yang semakin kuat juga menekan minyak yang dihargakan dalam mata uang AS. Euro turun menjadi 1,0746 dolar sekitar pukul 18.45 GMT, dari 1,0825 dolar pada Senin sore, karena tekanan utang Yunani.

Sementara itu, para pedagang menunggu laporan mingguan persediaan minyak Departemen Energi AS pada Rabu, memperkirakan peningkatan lain dalam stok minyak mentah ke rekor baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com