Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Perkasa, Harga Emas Dunia Melorot

Kompas.com - 01/04/2015, 09:01 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com -
Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Selasa (31/3/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB), seiring perkasanya dollar AS setelah pasar ekuitas Eropa melemah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Juni turun 2,1 dollar AS, atau 0,18 persen, menjadi menetap di 1.183,20 dollar AS per ounce.

Logam mulia tertekan karena indeks dollar AS, ukuran dolar terhadap sejumlah mata uang utama, naik 0,36 persen menjadi 98,31 pada pukul 14.35 waktu setempat (09.35 GMT).

Emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika greenback naik, emas berjangka yang dihargakan dalam mata uang dollar AS akan jatuh karena menjadi lebih mahal bagi investor.

Sebuah laporan yang dirilis pada Selasa oleh Conference Board yang berbasis di AS menunjukkan kepercayaan konsumen meningkat menjadi 101,3 pada Maret, setelah direvisi naik menjadi 98,8 pada Februari. Laporan ini lebih baik dari perkiraan dan menempatkan tekanan tambahan pada logam mulia.

Selain itu, emas juga menanggapi kemungkinan meningkatnya kenaikan suku bunga tahun ini. Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen mengatakan pada Jumat bahwa bergantung pada data yang dihasilkan, kenaikan suku bunga mungkin dapat dibenarkan pada tahun ini.

Sementara perak untuk pengiriman Mei turun 7,6 sen atau 0,46 persen, menjadi ditutup pada 16,598 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 26 dollar AS atau 2,33 persen, menjadi ditutup pada 1.143,40 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com