Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Kembalikan Sistem Tender ke Pengumuman di Koran

Kompas.com - 02/04/2015, 07:05 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo merevisi sistem pengadaan barang dan jasa yang selama ini berlaku pada masa Kabinet Indonesia Bersatu II. Pola pengadaan barang dan jasa diminta kembali pada pola yang dulu, yakni dengan melalui pengumuman di surat kabar selain melalui tender elektronik.

"Pemerintah minta kepada lembaga procurement supaya nanti kembali lagi ke pola yang dulu, yaitu di samping pengumuman lewat internet juga ada diumumkan di koran. semua procurement, semua pembelian, pengadaan dan tender harus diumumkan di koran, seperti yang berlaku pada KIB I," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta, Rabu (1/4/2015).

Menurut dia, sistem pengadaan barang dan jasa melalui tender elektronik atau e-tender kurang efektif. Meskipun lebih transparan, kata Sofyan, sistem e-tender tidak banyak diketahui masyarakat. Sistem ini mulai dikembangkan pada masa Kabinet Indonesia Bersatu II.

"Ternyata sistem e-tender ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat, walaupun cukup transparan, tapi kita pun tidak tahu. Tapi dengan dimuat di koran, semua akan tahu apa yang dilakukan pemerintah. Seminggu, dua minggu, ini sudah jadi," kata Sofyan.

Nantinya, lanjut Sofyan, proses tender akan kembali diumumkan melalui koran. Demikian juga dengan proses-proses selanjutnya. Pemerintah akan mewajibkan semua lembaga pemerintah/kementerian untuk bekerjasama dengan surat kabar dalam proses pengadaan barang maupun jasa.

"Nanti diwajibkan saja. Selama ini kan mereka lewat internet, bahwa di lembaga pengadaan barang pemerintah kan selama ini kalau Pemerintah pengadaan untuk jalan, atau beli mobil tu kan sistem e-tender," ujar Sofyan.

Adapun sistem tender elektronik diberlakukan dengan harapan bisa mencegah tindak pidana korupsi terkait pengadaan barang dan jasa. Di samping itu, e-tender bisa menghemat pengeluaran negara.

Menurut pemberitaan Kompas, sejak 2008 hingga 2014, sistem e-tender menghemat anggaran hingga Rp 65 triliun, karena pengurangan biaya dalam proses kontrak tender hingga 15 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDDT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com