Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberadaan Iklan MMM Memprihatinkan

Kompas.com - 02/04/2015, 20:12 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mavrodi Mondial Moneybox atau di Indonesia dipoles menjadi Manusia Membantu Manusia (MMM) kini semakin masif dan terang-terangan mempromosikan sistem mereka dengan beriklan di media elektronik maupun cetak.

Namun, menurut perencana keuangan Aidil Akbar, iklan MMM tersebut dinilai sebagai penipuan secara massal kepada masyarakat. Pasalnya, sistem yang dipakai MMM adalah sistem money game yang dilarang di Indonesia.

"Jadi mereka menggunakan metodologi, 'Ini loh cara membantu orang, nantinya akan dibantu lagi sama orang'. Itulah cara mereka," ujar Aidil kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (2/4/2015).

Lebih lanjut, kata dia, untuk mengontrol iklan tersebut, dia meminta pihak terkait segera turun tangan. Pasalnya, iklan tersebut akan menjadi konsumsi masyarakat banyak.

Terkait dana iklan tersebut, Aidil menilai wajar apabila MMM mampu membayar iklan yang biayanya mahal di media. Pasalnya, mereka bisa memanfaatkan para anggotanya untuk menyumbangkan dana untuk keperluan iklan.

"Mereka klaim punya 5 juta member. Kata mereka ya, kalau benar ya. Nah, kalau satu orang saja misalnya diminta menyumbang Rp 10.000, maka kalau 5 juta member bisa Rp 50 miliar," kata dia.

Sebaliknya, MMM kian agresif beriklan di media massa cetak maupun elektronik. Tak tanggung-tanggung, MMM siap menganggarkan miliaran rupiah untuk biaya iklan.

Firdaus Bawazier selaku perintis MMM mengakui, biaya iklan yang dikeluarkan pada media cetak harian Jawa Pos pada akhir Februari lalu bernilai Rp 500 juta untuk sekali terbit. Tarif tersebut tentu berbeda dengan iklan yang disajikan pada stasiun televisi. Akhir-akhir ini, iklan MMM ramai berseliweran di stasiun televisi swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com