Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Naik Kelas, UKM Wajib Berdaya Saing

Kompas.com - 06/04/2015, 15:57 WIB


KOMPAS.com - Perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bakal terwujud pada akhir 2015. MEA menjadi peluang bagi usaha kecil menengah (UKM) untuk naik kelas ke level lebih tinggi. Caranya, pelaku UKM bisa memanfaatkan teknologi internet. Pemanfaatan internet bisa meningkatkan sisi kinerja bisnis, pendapatan, layanan pelanggan hingga kualitas produk UKM. Hanya pelaku UKM yang memiliki keunggulan kompetitif akan mampu bertahan dan bersaing di tingkat regional.“Ini menjadi PR kita semua bagaimana mendorong UKM-UKM yang ada di Indonesia mampu naik kelas sehingga mampu bersaing secara kompetitif,” ujar Achmad Zaky, pendiri dan CEO Bukalapak saat menjadi pembicara di Pesta Wirausaha "Tangan di Atas" 2015, di Jakarta, Minggu malam (5/4/2015).

Zaky menaruh perhatian lebih kepada UKM karena secara historis UKM di Indonesia merupakan pemain utama dalam aktivitas ekonomi di dalam negeri tempat UKM memberikan kesempatan kerja yang besar bagi penduduk Indonesia. UKM juga merupakan sumber pendapatan utama maupun sekunder bagi banyak rumah tangga di Indonesia.

Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa lebih dari 99 persen perusahaan di Indonesia adalah UKM dengan pertumbuhan cukup signifikan, dari 2,41 persen menjadi lebih dari 55,87 juta UKM pada 2011-2012. UKM juga memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB Indonesia, sebesar 59 persen. UKM memberi kontribusi terhadap lapangan pekerjaan sebesar 97 persen.

Di sisi lain, UKM juga telah banyak membantu kelompok masyarakat termasuk perempuan, minoritas,dan kelompok yang kurang beruntung lainnya. Meski demikian, Zaky melihat ada beberapa hal yang harus dilakukan para pelaku UKM untuk berbenah agar bisa naik kelas. Mungkin, UKM tidak seperti korporasi besar, tapi berada di level menengah dengan jumlah karyawan cukup dan omzetnya miliaran rupiah sehingga pendapatannya mencapai ratusan juta rupiah.

KOMPAS.com/Sakina Rakhma Diah Setiawan Ahmad Zaky, CEO Bukalapak.com saat diwawancarai wartawan di Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Lima

Menurut Zaky ada lima hal agar UKM bisa terus berkembang, yaitu dream atau passion, focus, target & goal, dream team , dan competitive advantage. Maksud dari dream (mimpi) dan passion adalah kedua hal ini yang bisa membuat penampilan (performance) bisnis tetap tumbuh secara konsisten (steady grow) sekaligus menyelamatkan bisnis ketika kondisi bisnis naik-turun tak menentu.

Zaky telah membuktikannya ketika membangun Bukalapak dari bisnis di sebuah garasi, kemudian berkembang hingga sebesar seperti sekarang ini. Dream dan passion ini pula yang membuat bisnis Bukalapak tumbuh secara eksponensial, hingga terakhir mendapatkan investasi ratusan miliar dari Grup Emtek. "Bahkan, beberapa top seller di Bukalapak juga tumbuh secara eksponensial karena mereka memiliki dream dan passion,” ujarnya.

Selain dream and passion, lanjut Zaky, pelaku UKM juga harus fokus. “Banyak UKM-UKM di Indonesia, bisnisnya tetap kecil karena mereka tidak fokus. Ini menjadi penyakit yang banyak menghinggapi UKM-UKM di Tanah Air,” ujarnya.

Selanjutnya, alumnus Teknik Informatika ITB ini menekankan bahwa fokus sangatlah penting. Zaky merasakan kegagalan saat membangun bisnis karena dirinya tidak fokus. “Begitu saya memutuskan fokus pada satu bidang saja, yakni Bukalapak, semuanya menjadi lebih baik dan jauh lebih kompetitif. Ini harusnya juga menjadi pakem bagi UKM-UKM yang ada di Indonesia,” ujarnya.

Dalam perkembangan, terutama untuk mendorong agar bisnis terus tumbuh, kata Zaky, para pelaku UKM harus menetapkan target atau goal, baik itu bulanan, semesteran maupun tahunan. Hal ini telah dia lakukan ketika Bukalapak memperoleh suntikan dana segar dari investor Gree Venture Jepang.

Menurut Zaky, investor Jepang ini sangat detail. Investor ini mulai menetapkan target dan goal untuk bisnis Bukalapak serta menerapkan pelacakan (tracking) KPI (Key Performance Indeks) melalui tim khusus Data Sight untuk melacak semua perkembangan bisnis Bukalapak hari demi hari. “Hasilnya, sangat positif. Bisnis Bukalapak menjadi lebih tajam dan kompetitif,” ujarnya.

Zaky memberi catatan khusus bahwa memperkuat goal dan target yang telah ditetapkan ini, harus didukung dengan upaya mengubah paradigma dan melakukan benchmarking. “Benchmark Bukalapak saat ini adalah Alibaba, Amazon, dan online dunia lainnya. Saya track angka-angka penjualannya, cara mereka jualan, hingga teknologi yang dipakai. Ini semata-mata agar kami bisa mengikuti dan mengimbanginya,” ujarnya.

Yang tak kalah penting, kata Zaky para pelaku UKM juga harus memiliki dream team untuk membesarkan bisnisnya. “Orang-orang yang masuk dalam dream team ini harus memiliki karakter, kompetensi, dan keterikatan yang mendalam untuk memperkuat tim. Jika tidak ada itu, lupakan adanya dream team,” ujarnya.

Bukalapak saat ini, kata Zaky telah memiliki dream team yang dibangun secara konsisten sejak awal. Dari dua orang, lalu bertambah jadi enam orang, bertambah 10 orang dan kini mencapai 90 orang karyawan. “Dampak lainnya, dari nol pengunjung, kini sudah hampir 1 juta pengunjung ke Bukalapak setiap harinya. Ini merupakan buah dari kerja sama tim,” katanya menegaskan.

Meski demikian, Zaky mengingatkan bahwa para pendiri suatu saat tidak boleh lagi berada di posisi sebagai pasukan. Mereka harus menjadi jenderal yang memikirkan terus-menerus bagaimana bisnis ini bisa tumbuh, tumbuh, dan tumbuh.Jika keempat hal di atas dijalankan secara konsisten dan sungguh-sungguh, kata Zaky, bisa dipastikan bisnis tersebut telah memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage).

Dengan kata lain, meski tidak ada aktivitas, bisnis tersebut bisa jalan, bisa memberi keuntungan dan tumbuh.“Keunggulan ini juga membuat brand image semakin kuat, skala bisnis menjadi besar dengan market semakin spesifik, customer service semakin baik dan memiliki long experience. Lima hal ini merupakan kunci untuk membuat UKM-UKM naik kelas,” tandasnya.

SHUTTERSTOCK Ilustrasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com