Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Direksi PLN, Jokowi Tegaskan 35.000 MW Harus Selesai dalam 5 Tahun

Kompas.com - 07/04/2015, 16:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menemui jajaran direksi PLN di kantor PLN, Selasa (7/4/2015) sore. Dalam pertemuan itu, Jokowi menegaskan target yang harus dicapai perusahaan listrik plat merah itu adalah memenuhi kebutuhan listrik 35.000 Mega Watt dalam waktu lima tahun.

"Dalam 5 tahun harus bisa mencapai target 35.000 MW. Kemarin saja 10 tahun, 8.000 nggak selesai. Maka saya datang ke sini, untuk menyampaikan ke manajemen, general manager, kepala divisi bahwa target ini bukan main-main tapi realistis dan harus dicapai dengan kerja keras," kata Jokowi usai pertemuan 30 menit itu.

Jokowi menyatakan, target itu dipastikan bisa tercapai karena PLN sudah memiliki hitungan pada tahun 2015 akan ada pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 11.000 MW. Selain itu, pada tahun 2016 ada pembangunan pembangkit berkapasitas 10.000 MW.

"Sudah ketemu titik mana, powerplant mana, lokasi mana. Kalau sudah kalau kecapai itu, 2 tahun 21.000 MW maka sudah enteng," ujar dia.

Menurut Jokowi, pemerintah saat ini fokus dalam membangun pembangkit listrik. Sebab, tanpa listrik akan kesulitan untuk membangun kawasan industri, perhotelan, hingga kawasan ekonomi khusus. "Defisit listrik tidak hanya di satu, dua, tiga kota. Makanya sekarang kita kejar," kata dia.

Untuk target 35.000 MW listrik itu, Jokowi mengungkapkan bahwa PLN butuh dana sekitar Rp 1.200 triliun. Dengan kebutuhan yang cukup besar itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menyatakan PLN tidak bisa bekerja sendiri sehingga diperlukan investasi.

Selain itu, pemerintah juga akan melakukan efisiensi sebesar Rp 30 triliun dalam APBN-P 2015. "Saya tekankan, efisiensi harus. Sehingga subsidi PLN kita minuskan Rp 30 triliun," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com