Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Pertahankan Rekor, IHSG Dibuka Merah

Kompas.com - 08/04/2015, 09:23 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan Rabu (8/4/2015), harus lengser dari level tertinggi yang kemarin dicapai. IHSG dibuka melemah, 9,3 poin ke posisi 5.513,98.

Hingga sekitar pukul 09.10 WIB, indek berkurang 19,36 poin (0,35 persen) menjadi 5.503,94. Tercatat 93 saham naik, 67 saham turun, dan 71 saham stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 442,95 miliar dengan volume 410,49 juta lot saham.

Riset First Asia Capital memproyeksikan, hari ini IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya walau pun dibayangi aksi ambil untung pemodal. "IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 5490 dan resisten di 5540. Faktor eksternal akan lebih mendominasi pergerakan indeks,"  sebutnya.

Saham pilihan antara lain BBRI, UNTR, WIKA, CPIN dan CTRA.

IHSG kembali mencatatkan penutupan tertinggi baru di level 5.523,290 atau menguat 43,259 poin (0,79 persen), Selasa (7/4/2015). Penguatan IHSG kemarin terutama ditopang berlanjutnya arus dana asing yang masuk mengindikasikan membanjirnya likuiditas global. Dalam dua hari perdagangan awal pekan ini pembelian bersih asing telah mencapai Rp 944 miliar.  Pekan lalu pembelian bersih asing mencapai Rp 1,46 triliun.

Faktor utama dari eksternal terutama dipicu optimisme pemodal, Tiongkok akan melanjutkan program stimulusnya untuk menopang pertumbuhan ekonomi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Bank Sentral China (PBoc) diyakini akan kembali memotong biaya dana yang memicu Shanghai Composite Index kemarin melonjak 2,5 persen ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Sementara Bursa Wall Street pada Selasa (7/4/2015) waktu setempat gagal ditutup di teritori positif menyusul aksi jual menjelang penutupan. Indeks DJIA turun tipis 5,43 poin (0,03 persen) di 1.7875,42 dan indeks S&P terkoreksi 4,29 poin (0,21 persen) di 2.076,33.

Koreksi ini dipicu antisipasi pasar atas rilis laba perusahaan triwulan I/2015 yang diperkirakan akan di bawah ekspektasi, terutama perusahaan multinasional, menyusul tren penguatan dollar AS.

Adapun dollar AS menguat 1 persen. Sedangkan harga minyak mentah semalam di AS kembali menguat 2,13 persen di 53,25 dollar AS per barrel.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com