Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Hari Ini Berpeluang Menguat

Kompas.com - 09/04/2015, 08:40 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan berpeluang menguat pada perdagangan Kamis (9/4/2015) ini. Sentimen eksternal-internal mendorong pemodal kembali mengumpulkan saham-saham di Bursa Efek Indonesia.

Setelah mencetak level tertinggi baru sehari sebelumnya, IHSG kemarin tutup di teritori negatif dengan terkoreksi 36,706 poin (0,66 persen) di 5.486,584. Pelaku pasar cenderung merealisasi keuntungan meskipun pasar saham kawasan Asia kemarin umumnya bergerak di teritori positif.

Selain saham ASII, koreksi IHSG juga dipicu tekanan jual di sejumlah saham perbankan dan tambang. Sedangkan aksi beli selektif melanda saham jasa konstruksi dan perkebunan.

Dari eksternal, Bursa Wall Street bergerak bervariasi tutup di teritori positif Rabu (8/4/2015) waktu setempat. Indeks DJIA dan S&P masing-masing menguat 0,15 persen dan 0,27 persen. Pelaku pasar merespon catatan hasil pertemuan The Fed bulan lalu yang mengindikasikan keinginan kenaikan tingkat bunga ditunda dari konsensus sebelumnya mulai pertengahan tahun ini.

Sementara harga minyak mentah anjlok 5,6 persen ke 50,98 dollar AS barrel kembali menekan harga saham sektor energi. Pelaku pasar juga tengah mengantisipasi rilis laba emiten pada triwulan pertama tahun ini.

Riset First Asia Capital memproyeksikan pada perdagangan hari ini IHSG akan kembali bergerak bervariasi terutama digerakkan dengan sejumlah isu individual dan penurunan kembali harga minyak mentah.

Penurunan kembali harga minyak mentah akan cenderung berdampak positif bagi perekonomian nasional. Sebaliknya penurunan harga minyak mentah kurang menguntungkan pergerakan saham berbasiskan energi. Nilai tukar rupiah atas dollar AS diperkirakan berpeluang kembali menguat.

"IHSG diperkirakan akan bergerak dengan support di 5.460 dan resisten di 5.520 berpeluang menguat terbatas," sebutnya.

Saham-saham yang direkomendasikan adalah ASII, WIKA, CPIN, PTPP dan ADHI. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com