Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Rupiah Hindarkan Bank dari Risiko Kredit Macet

Kompas.com - 09/04/2015, 18:35 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Kepala Departemen Pengelolaan Keuangan, Eko Yulianto mengatakan kewajiban penggunaan rupiah akan berdampak pada ketahanan permodalan bank.

Menurut dia, penggunaan valas secara berlebihan akan menimbulkan risiko kredit bank, dimana shock depresiasi nilai tukar meningkatkan potensi ketidaksesuaian (mismatch) mata uang.

"Akibat pemenuhan kewajiban valas dengan penerimaan Rupiah akan menyebabkan peningkatan biaya yang berimbas pada penurunan keuntungan korporasi," kata Eko, Kamis (9/4/2015).

Eko mengatakan, dengan keuntungan yang menurun, hal itu akan berdampak negatif terhadap kemampuan membayar nasabah korporasi kepada bank. "Sehingga timbul risiko kredit pada perbankan dimana NPL (kredit macet) berpotensi meningkat, yang pada akhirnya akan menurunkan permodalan bank," jelas Eko.

Namun berdasarkan hasil stress test diperoleh bahwa meskipun terjadi penurunan kinerja korporasi, namun dampak lanjutannya kepada ketahanan permodalan bank relatif rendah dan stabilitas sistem keuangan tetap terjaga.

Sebelumnya, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan BI No. 17/3/PBI/2015 mengenai kewajiban penggunaan rupiah di wilayah Republik Indonesia, yang berlaku sejak 31 Maret 2015. Sementara itu untuk penggunaan rupiah transaksi non-tunai mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com