Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Bahari di Pantai Utara

Kompas.com - 13/04/2015, 19:20 WIB

Oleh Siwi Nurbiajanti

Deretan pekerja pada industri ikan asin tampak membalikkan ikan yang dijemur di atas papan anyaman bambu, di bawah terik matahari, Kamis (9/4/2015). Mereka berdiri di antara papan penjemuran ikan yang memenuhi kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah, hingga menyerupai lautan ikan asin.

Kota Tegal dan sektor perikanan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Sebagai daerah yang terletak di pinggir Laut Jawa, dengan panjang garis pantai 7,5 kilometer, hasil perikanan menjadi salah satu potensi terbesar di wilayah jalur perlintasan pantura itu.

 Sejak puluhan tahun silam, sebagian masyarakat di pesisir Tegal menggantungkan hidup pada mencari ikan. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Pertanian Kota Tegal tahun 2014, jumlah nelayan di Kota Tegal mencapai 12.589 orang, terdiri dari 630 juragan atau pemilik kapal serta 11.959 buruh nelayan atau anak buah kapal (ABK). Jumlah kapal sebanyak 955 unit, dengan sekitar tujuh jenis alat tangkap, yaitu purseseine, gillnet, trammel net, jaring arad, cantrang, pukat pantai, dan badong.

Sejak 2010 hingga 2014, produksi perikanan tangkap di Kota Tegal cenderung fluktuatif, tetapi nilai produksinya terus meningkat. Pada 2010, produksi perikanan tangkap sekitar 20.323,8 ton dengan nilai Rp 135,61 miliar, produksi pada 2011 sekitar 29.516 ton dengan nilai Rp 198,9 miliar, produksi pada 2012 mencapai 27.170,4 ton dengan nilai Rp 206,8 miliar. Adapun volume produksi pada 2013 sekitar 23.474 ton dengan nilai Rp 233,1 miliar dan pada 2014 volume produksi perikanan tangkap di Kota Tegal mencapai 25.123,7 ton dengan nilai Rp 255,2 miliar.

Perkembangan sektor perikanan tangkap tidak terlepas dari perkembangan teknologi. Dahulu, perikanan tangkap di Tegal hanya berkembang dengan peralatan sederhana, berupa perahu layar dan dayung.

"Sejak tahun 1950-an, sudah ada nelayan yang mencari ikan, menggunakan perahu layar atau perahu dayung," kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal Mahmud Effendi.

Nelayan mulai berkembang mencari ikan dengan perahu motor sekitar tahun 1970. Awalnya mesin yang digunakan hanya mesin tempel, dengan kapasitas kecil, hingga saat ini berkembang menggunakan mesin dengan kapasitas besar yang mampu menjangkau hingga perairan di luar Jawa.

Tasman (55), mantan nakhoda kapal yang saat ini menjadi Bendahara HNSI Kota Tegal, menuturkan, nelayan mengalami kejayaan karena hasil tangkapan melimpah pada sekitar tahun 1990 hingga 1997. "Saat itu, nelayan mulai bisa membangun rumah," ujarnya.

Namun saat ini, hasil tangkapan cenderung menurun. Jangka waktu melaut lebih lama karena jarak tempuh kapal untuk mendapatkan ikan lebih jauh. Meskipun demikian, dia mengakui, sektor perikanan tetap menjadi andalan dan menjadi denyut nadi bagi masyarakat pesisir Kota Tegal.

Jumlah nelayan memang tidak ada separuh dari jumlah penduduk di Kota Tegal, yang mencapai sekitar 240.000 orang. Namun, sektor kelautan dan perikanan tidak hanya memberikan penghidupan dari sisi perikanan tangkap.

Dari potensi kelautan dan perikanan di Kota Tegal, tumbuh industri-industri ikutan, seperti industri pengolahan ikan, yang hingga saat ini berkembang dalam berbagai jenis, seperti industri pengeringan ikan asin, industri fillet ikan (pemotongan daging ikan), pengasapan ikan, tepung ikan, bandeng presto, pemindangan ikan, bakso ikan, nugget ikan, empek-empek, terasi, kerupuk, abon ikan, hingga kerupuk kulit ikan.

Saat ini terdapat sedikitnya 200 industri pengolahan ikan di Kota Tegal. Selain industri pengolahan ikan, potensi laut yang dimiliki Tegal juga memunculkan banyak usaha lain, seperti tambak, perairan umum, dan kolam ikan.

Masih berdasarkan data Dinas Kelautan dan Pertanian Kota Tegal, pada 2014, luas tambak di Kota Tegal mencapai 543,58 hektar, dengan jumlah pemilik sekitar 566 orang. Tambak di Kota Tegal tersebar di tiga kecamatan, dari empat kecamatan yang ada di Kota Tegal, yaitu Kecamatan Tegal Barat, Margadana, dan Tegal Timur. Produksi tambak di Kota Tegal mencapai 1.238 ton dengan nilai Rp 1,002 miliar per tahun.

Industri pengolahan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com