Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ambil Tindakan Lebih Tegas bagi Para Penunggak Pajak pada 2016

Kompas.com - 14/04/2015, 04:08 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengaku sudah memiliki tahapan-tahapan kebijakan sehingga di tahun 2019 nanti Indonesia sudah mampu mencapai kemandirian Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui pajak.

Salah satu caranya pada tahun 2016 nanti, DJP akan melakukan penindakan tegas terhadap penunggak pajak baik perorangan maupun badan usaha. "Tahun 2016 adalah tahun penegakan hukum. Kalau tahun 2015 tidak diabaikan, maka kami akan lakukan penindakan hukum," ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Mekar Satria Utama di Jakarta, Senin (13/4/2015).

Dia menjelaskan, alasan baru tahun 2016 DJP akan bertindak tegas terhadap penunggak pajak lantaran pada tahun 2015 ini pemerintah menjadikannya sebagai tahun pembinaan kepada masyarakat untuk patuh membayar dan melaporkan SPT nya secara benar.

Setelah adanya pembinaan pada tahun 2015, diharapkan pada tahun 2016 masyarakat sudah semakin siap dan DJP pun akan melakukan penindakan bagi siapa saja yang tak mebayar pajak ataupun menunggak pajak kepada negara.

Tahun 2017 merupakan tahun rekonsiliasi. Salah satu yang menjadi rencana tahun tersebut yaitu penerapan kebijakan tax amnesty. Sementara itu, pada tahun 2018, DJP menargetkan bahwa pendapatnya pajak sudah mampu memberikan kesejahteraan lebih besar kepada masyarakat.

Saat ini tutur Satria, kesadaran membayar pajak masyarakat di Indonesia masih rendah. Tercatat, dari 46 juta jiwa masyarakat yang harusnya membayar pajak, hanya 24 juta jiwa yang memiliki NPWP.

Dari 24 juta masyarakat yang memiliki NPWP, hanya 800.000 jiwa yang membayar pajak. Oleh karena itu, DJP akan melakukan tindakan tegas, mulai dari pemblokiran, penyitaan aset, dan penyanderaan aset.

Hingga saat ini, tercatat realisasi penerimaan pajak baru sekitar 15,72 persen dari target realisasi penerimaan pajak tahun ini sebesar Rp 1.296 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com