Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri ESDM: Kita Habiskan Pikiran dan Hati "Ngomongin" Harga BBM..

Kompas.com - 15/04/2015, 03:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyatakan komitmen Kementerian ESDM mulai tahun ini kan berfokus pada pengembangan energi baru. Menurut Sudirman, persoalan energi ini tidak hanya masalah harga bahan bakar minyak (BBM), akan tetapi juga menyangkut ketahanan energi.

“Selama ini kita habiskan pikiran dan hati kita hanya untuk ngomongin harga BBM,” kata Sudirman dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (14/4/2015).

Dalam kesempatan yang juga menghadirkan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla itu, Sudirman mengatakan ada beberapa paradoks dalam pengelolaan energi di RI. “Kita impor tapi masih merasa kaya. Sejak 2008 kita menjadi nett importir BBM. Dan 10 tahun lagi, 80 persen BBM kita didatangkan dari impor,” ucap dia.

Lebih lanjut dia bilang, BBM di Indonesia didatangkan dengan cara importasi, namun Indonesia tidak memiliki infrastruktur penyimpanan yang cukup dan pemerintah tidak serius membangunnya. “Paradoks lain, cadangan migas turun terus, produksi tidak naik, tapi tidak ada dorongan meningkatkan cadangan,” ucap Sudirman.

Terakhir, kata dia, pemerintah menghabiskan anggaran untuk mensubsidi BBM selama 10 tahun terakhir, tak kurang dari Rp 2.600 triliun. Namun, pemerintah lalai mengalokasikan subsidi untuk energi baru. Subsidi untuk energi baru sangat minimal. “Sekarang kita harus ubah, cara berpikirnya adalah energi baru bukan energi alternatif. Kita harus mikir yang baru ini yang utama. Yang baru, bukan alternatif,” kata Sudirman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com