Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Bergerak, Impor Maret 2015 Naik Jadi 12,58 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/04/2015, 13:27 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor Maret 2015 tercatat sebesar 12,58 miliar dollar AS, atau terjadi kenaikan 9,29 persen dibanding impor Februari 2015. Namun, angka ini dilaporkan turun 13,39 persen dibanding Maret 2014 yang sebesar 14,52 miliar dollar AS.

“Kenaikan impor Maret 2015 terjadi karena kebutuhan kita banyak, ekonomi sedang bergerak di segala sektor, karena migas sebagai bagian dari proses produksi dan transportasi makanya meningkat, dan pada sisi harganya juga sedang turun,” ucap Kepala BPS Suryamin, dalam paparan Rabu (15/4/2015).

Suryamin mengatakan, terjadi kenaikan baik di impor migas maupun non-migas. Impor migas pada Maret 2015 tercatat naik 31,89 persen dari 1,72 miliar dollar AS pada Februari 2015 menjadi 2,27 miliar dollar AS. Sementara itu, impor non-migas pun naik tipis 5,32 persen, dari 9,79 miliar dollar AS pada Februari 2015 menjadi 10,31 miliar dollar AS pada Maret 2015.

Kenaikan impor non-migas lebih rendah dari kenaikan ekspor non-migas yang mengalami kenaikan 12,58 persen (MoM).

Suryamin juga menjelaskan, peningkatan ekspor terbesar ada pada komoditas mesin dan peralatan mekanik dengan nilai impor sebesar 5,85 miliar dollar AS dan mesin dan peralatan listrik dengan nilai impor sebesar 3,9 miliar dollar AS. Sementara itu penurunan terbesar impor non-migas pada Maret 2015 adalah golongan besi dan baja dengan nilai impor sebesar 0,03 miliar dollar AS (4,46 persen).

Suryamin menuturkan, tiga negara asal impor non-migas terbesar adalah Tiongkok dengan nilai 7,46 miliar dollar AS (share 24,37 persen), Jepang 3,7 miliar dollar AS (share 12,10 persen) dan Thailand 2,13 miliar dollar AS (share 6,97 persen).

“Impor non-migas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 21,09 persen, sementara dari Uni Eropa sebesar 9,15 persen,” pungkas Suryamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com