Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Pertamina: Kita Sudah Defisit Gas Bumi

Kompas.com - 15/04/2015, 18:20 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan, saat ini Indonesia sudah mengalami defisit gas bumi sebesar 1,5 juta kaki kubik per hari. Defisit ini diperkirakan bertambah pada 2025 mendatang mencapai 4,5 juta kakikubik per hari.

"Kenyataannya kita sudah defisit gas bumi," kata Dwi, Jakarta, Rabu (15/4/2015).

Dwi mengatakan, untuk menutupi defisit gas bumi itu, Pertamina melakukan pengadaan gas alam cair (Liquefied natural gas/LNG) dan melakukan regasifikasi LNG.

Salah satu upaya regasifikasi adalah dengan membangun Floating Storage and Regasification (FSRU). Sejumlah proyek FSRU yang sudah beroperasi diantaranya FSRU di Jawa Barat, dan regasifikasi terminal di Arun, yang sejak Februari lalu sudah menerima LNG pertama dari BP Tangguh.

"Rencana pengembangan terminal regasifikasi lainnya seperti di Bojonegoro, terminal FSRU Cilacap, dan mini LNG di kawasan timur Indonesia," kata Dwi.

Lebih lanjut mantan bos PT Semen Indonesia (Persero) itu menuturkan, kendala pemanfaatan gas di kawasan timur adalah belum adanya infrastruktur. Akibatnya surplus gas bumi di kawasan timur Indonesia belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com