Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Manfaatkan WEF untuk Promosikan Nawacita

Kompas.com - 16/04/2015, 13:45 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – World Economic Forum on East Asia Programme (WEF) akan digelar di Jakarta pada 19-21 April 2015. Pemerintah akan memanfaatkan perhelatan itu untuk memperkenalkan Indonesia serta visi-misi pemerintahan baru, yakni Nawacita.

“Harapan pentingnya acara ini bagi Indonesia adalah melalui WEF kita bisa menjelaskan visi-misi pemerintahan sekarang ini ke depan. Karena banyak yang ingin tahu lebih dalam, sehingga dengan kedatangan mereka ke Indonesia, ini bisa kita gunakan sebagai tempat menjelaskan visi-misi nawacita dari Bapak Presiden,” kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Jakarta, Kamis (16/4/2015).

Rachmat juga berharap melalui forum ini makin banyak investasi yang masuk ke Indonesia, di samping peningkatan ekspor RI ke luar negeri. Rachmat menuturkan, sampai hari ini sudah ada lebih dari 600 partisipan yang rencananya akan menghadiri forum WEF. Hadir pula 28 industri global diantanyaran dari Cevron, Credit Suiss, Nestle, Coca-cola, Standart Charetered.

Rencananya Presiden Joko Widodo akan memberikan sambutan pembukaan pada hari pertama. Selain itu, pembicara setingkat kepala negara yang lain yakni Perdana Menteri Kamboja dan Presiden Mali. Adapun pembicara dari pemimpin bisnis diantaranya adalah CEO dari Aramco, Credit Suisse, Standard Chartered, Bank Mandiri, Lippo Group, Sinarmas Group, dan lain sebagainya.

Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Sofyan Djalil menuturkan, para pebisnis saat ini sangat memperhatikan Indonesia, selain India sebagai negara yang potensial tumbuh cepat di masa yang akan datang.

Sofyan menjelaskan, tiga kepala negara hadir dalam forum WEF ini, dan lebih dari 30 menteri dari 27 negara, dan ratusan media yang akan meliput. Selain itu juga ada lebih dari 60 sesi terpisah yang membahas berbagai topik.

“Karena ekstensifnya pelaporan, maka WEF ini akan memiliki gaung yang cukup bagus dan panggung bagi Indonesia untuk menjelaskan program pemerintah. Kita menjelaskan Indonesia itu sendiri, dan menjelaskan Indoenesia kepada orang yang baru pertama datang ke sini,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Ombudsman Minta Seleksi CASN Diundur Setelah Pilkada, MenPAN-RB: Tidak Mungkin Ditunda

Whats New
IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com