Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Kaltim: Pembangunan PLTN Tak Bebani Keuangan Negara

Kompas.com - 17/04/2015, 21:13 WIB
Kontributor Balikpapan, Dani Julius

Penulis


BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, menegaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di provinsi ini tidak akan membebani keuangan negara. Ia mengungkapkan, investor asal Negara China bersedia menanggung pembiayaan pembangunan itu. “Pemerintah tidak menyetujui tenaga nuklir didirikan di Bangka Belitung. Kali ini, terlalu kalau (di Kaltim) tidak disetujui. Kami tidak akan membebankan pembangunannya dengan dana negara. Kami mengajak investor luar negeri. Kami hanya memerlukan izin dari pusat,” kata Awang di Forum Regional Kemaritiman 2015 di Balikpapan, Jumat (17/4/2015).

Pemerintah jauh-jauh hari telah menetapkan pilihan lokasi reaktor pembangkit listrik, yakni Kecamatan Talisayan di Kabupaten Berau, dengan alternatif lain pesisir Kecamatan Sangatta di Kabupaten Kutai Timur.

Pemprov bersama PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) baru-baru ini menjajaki pendekatan investor asal Tiongkok, China General Nuclear Power Corporation (CGN), yang berniat membangun pembangkit. CGN sendiri merupakan perusahaan besar di bidang teknologi nuklir di dunia.

Sebanyak 60 persen PLTN di China dibangun oleh perusahaan ini. CGN menargetkan sampai tahun 2030 yaitu memiliki 100 PLTN. Perusahaan berbasis nuklir ini telah memenangi tender PLTN di Inggris belum lama.

Kaltim getol memperjuangkan pembangunan PLTN dilatarbelakangi keterbatasan listrik di provinsi tersebut yang belum juga ada jalan keluar. Karenanya, PLTN rencananya akan dibangun dengan kapasitas 50 megawatt (MW) di tahap awal dan rencananya akan sampai 1.000 MW nantinya. Jika disetujui pembangunan PLTN bisa dimulai pada 2016.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com