Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Batu Mulia Melonjak 1.000 Persen

Kompas.com - 18/04/2015, 08:50 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Batu akik semakin booming di Indonesia. Penyukanya terus bertambah. Maklum, batu mulia tidak hanya indah, juga punya nilai jual yang tinggi sehingga cocok untuk investasi. Zamrud, salah satu contohnya. Harga batu berkelir hijau ini di pasar internasional terus menanjak.

Ian Timothy Harebottle, Chief Executive Officer (CEO) Gemfields Plc, salah satu produsen batu permata terbesar di dunia, mengatakan, dalam lelang batu permata di Singapura, Desember 2014 lalu, koleksi zamrud produksi perusahaannya dilelang dengan harga 66 dollar AS per karat.

Dibanding lima tahun lalu, harga zamrud saat ini melonjak hingga 1.000 persen. Seperti diberitakan Bloomberg, Jumat (17/4/2015), Gemfields saat ini menguasai 20 persen pasar zamrud dunia. Pasokan zamrud Gemfields berasal dari Kolombia dan Birma.

Kolombia memang terkenal sebagai penghasil zamrud terbaik di muka Bumi ini. Soalnya, warna hijau pada batunya sangat tajam, ke arah hijau tua dan kristal. Tetapi, tak seperti emas ataupun berlian, penentuan harga batu mulia cenderung tidak memiliki standar yang baku dan transparan. Harga batu mulia bisa seketika melejit lantaran permintaan yang tinggi ditambah cadangan batu di alam yang kian menipis.

Menurut Sumarni Paramita, Senior Consultan Gemologist dari Adamas Gemological Laboratory of Indonesia, harga zamrud saat ini berkisar 50 dollar AS hingga 10.000 dollar AS per karat. Dan, zamrud yang bagus, menurutnya, harus memenuhi tiga kriteria. Pertama, warna hijau kebiru-biruan dari batu harus terlihat matang. Kedua, batu harus transparan atau terlihat bening. "Yang ketiga, batu harus sedikit memiliki catat," katanya kepada Kontan, kemarin.

Alhasil, semakin bagus kualitas zamrud, harga jualnya juga semakin tinggi. Harga zamrud di situs www.batupermataonline.com beragam, mulai Rp 920.000 per batu hingga Rp 20,5 juta per batu. Laman ini menawarkan zamrud 5,38 karat dengan dimensi 11,3 x 11,1 x 8,5 milimeter (mm) Rp 20,5 juta.

Menggoreng rubi

Upaya Gemfields mendongkrak kepopuleran batu mulia tidak berhenti sampai di zamrud. Perusahaan yang tercatat di London Stock Exchange bakal membuat sejarah yang serupa untuk rubi. "Kami telah menjual ruby 40,2 karat dengan harga yang dirahasiakan," ujar Harebottle kepada Bloomberg.

Tapi, berdasarkan lelang akhir tahun lalu di Singapura, harga rubi Gemfields terjual di harga 689 dollar AS per karat. Gemfields mengklaim menguasai 40 persen cadangan rubi di seluruh dunia. Perusahaan yang bermarkas di London, Inggris, ini memiliki koleksi rubi terbesar sejagad, mencapai 18.696 karat.

"Kami memprediksikan Gemfields bakal mengulang kesuksesan zamrud pada rubi," tulis manajemen Investec Plc., perusahaan jasa finansial asal Afrika Selatan.

Apalagi, Gemfields memiliki tambang rubi terbaik yang berada di wilayah Montepuez, Mozambik.

Tambang Montepuez disebut-sebut sebagai tambang rubi terbaik di Afrika yang berhasil ditemukan dalam satu dekade terakhir. Di negara kita, rubi populer dengan nama batu merah delima karena memiliki warna merah. Rubi termasuk batu yang sangat keras, dengan nilai 9 dari Skala 10 Mohs.

Situs www.batupermataonline.com membuka harga rubi koleksinya mulai Rp 920.000 per batu sampai Rp 19,14 juta per batu. Rubi termahal mereka 5,4 karat berdimensi 10,6 x 10,3 x 8,0 mm. (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com