"Ya kita harapkan karena baru bulan ini semua proyek-proyek infrastruktur berjalan," kata Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (21/4/2015).
Menurut Kalla, masalah perekonomian dunia menjadi faktor perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I. Melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara lain menyebabkan penurunan permintaan dan harga.
"Akibat harga menurun maka pendapatan masyarakat di banyak daerah, di Kalimantan, Sumatera, dan Jawa juga turun sehingga ada penurunan daya beli. Akibat penurunan daya beli, maka pastilah terjadi penurunan pembelian sepeda motor, mobil, rumah, dan pembelian lainnya. Itu namanya melambat," tutur dia.
Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan bahwa BI memprediksi pertumbuhan ekonomi 2015 melenceng dari asumsi makro yang ditetapkan pemerintah, yakni 5,7 persen. BI memprediksi pertumbuhan ekonomi cenderung berada pada batas bawah, yakni di level 5,4 persen tahun ini. Tekanan eksternal dinilai menjadi salah satu faktor yang mendorong laju pertumbuhan.
Faktor eksternal mengacu pada menurunnya harga minyak dan komoditas lain yang turun signifikan. Meski demikian, Mirza juga menyampaikan masih adanya peluang untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat pada kuartal berikutnya.
Peningkatan bisa saja terjadi asalakn penyaluran anggaran pemerintah untuk proyek infrastruktur bisa terlaksana dengan cepat dan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.