Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: KAA Tak Sekedar Nostalgia

Kompas.com - 21/04/2015, 12:48 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyampaikan bahwa negara-negara Asia sedianya bisa meningkatkan hubungannya dengan negara-negara di Afrika melalui jalur perdagangan.

Negara-negara Afrika merupakan mitra potensial untuk kerjasama perdagangan. Jarak antara wilayah Asia dan Afrika, tidak menjadi hambatan dalam perdagangan modern seperti sekarang ini. Gobel lantas mencontohkan Tiongkok yang berhasil membangun pasar di Afrika.

"Hambatan utama yang katanya jarak, tetapi itu tidak lagi menjadi argumen yang serius kini. China misalnya, menjadi negara di Asia yang paling banyak berdagang di Afrika. Asia harus menyadari bahwa Afrika itu sebenarnya dekat," kata Gobel saat menjadi pembicara dalam Asia Afrika Business Summit 2015 di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4/2015).

Asia-Afrika Business Summit merupakan bagian dari rangkaian acara Konferensi Asia Afrika yang berlangsung di Jakarta dan Bandung pada 19 April hingga 24 April. Dalam pertemuan ini diperkirakan hadir 700 peserta yang terdiri dari delegasi negara Asia-Afrika, pimpinan pelaku usaha, dan para duta besar.

Pembahasan dalam pertemuan ini akan difokuskan pada sektor-sektor utama, yakni maritim, agro bisnis, infrastruktur, perdagangan, dan investasi. Gobel pun beharap Asia Afrika Business Summit ini bisa menghasilkan kerjasama ekonomi yang memperkuat wilayah Asia dan Afrika.

Dia berharap bahwa KAA harus menghasilkan sesuatu yang nyata dan bukan sekadar nostalgia yang mengenang pertemuam pertama kali para pemimpin negara Asia Afrika pada 1955 di Bandung.

"Melalui KAA 1955, kerjasama ekonomi semakin dekat, namun tidak dimaterialisasi dalam bentuk yang konkret. Sekarang, Asia dan Afrika kembali bertemu namun dalam kondisi yang berbeda. Dulu fokus pada kemiskinan, sekarang kesejahteraan," ujar Gobel.

Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia percaya negara-negara Asia dan Afrika akan mendapatkan keuntungan yang besar dalam bidang perdagangan, promosi, atau pun pembiayaan dengan meningkatkan kerjasama.

Sejauh ini, Indonesia telah memulai hubungan dagang dengan negara di Afrika. Beberapa produk Indonesia yang dipasarkan di Afrika di antaranya mie instan, dan obat-obatan. "Indofood, Kalbe, Wilmar Nabati, Wings. Mereka cari tahu pasar lokal, menemukan mitra, dan menghasilkan laba," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads

Copyright 2008 - 2023 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com