Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Satgas "Anti-illegal Fishing" Sebut Yoseph Berkantor di Kantor PBR

Kompas.com - 21/04/2015, 19:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti-illegal Fishing, Yunus Husein mengatakan wajar jika Yoseph Sairlela, Koordinator Pos Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (PSDKP KKP), di Benjina mengetahui banyak informasi tentang perusahaan PT Pusaka Benjina Resources (PBR). “Pak Oce (panggilan akrab Yoseph) berkantor di situ (kantor PBR),” kata Yunus kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Selain PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kantor Bea dan Cukai Kementerian Keuangan di Benjina pun menumpang di Kantor PBR. Diakui Yunus, banyak instansi pemerintah yang berlokasi dalam satu gedung di Benjina, mengingat daerah Benjina kecil dan tidak memiliki fasiltias perkantoran lengkap.

Yunus mengatakan, Yoseph merupakan penyidik KKP di bidang kelautan dan perikanan yang bertugas di Benjina. Dia juga bilang, sebagai pengawas satuan kerja (satker), Yoseph sudah barang tentu mengetahui seluruh kegiatan di Benjina. “(Oce) Banyak tahu, iya. Tapi, kalau berhubungan dengan kasus perbudakan Benjina, tidak. Karena dia bukan yang menangani itu,” imbuh Yunus.

Sementara itu, dikonfirmasi perihal kematian Yoseph terkait dengan kasus perbudakan di Benjina yang dilakukan PBR, Yunus enggan berkomentar lebih. Yunus memilih tidak berspekulasi akan kematian Yoseph. “Apakah dia dikerjain sama orang, kita belum tahu. Bisa jadi beliau ada pressure dengan kasus pelanggaran di depan mata dia. Namun beliau tidak menangani kasus perbudakan itu,” tandas Yunus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com