Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: IMF, Bank Dunia, dan ADB Tak Memberi Solusi

Kompas.com - 22/04/2015, 12:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengkritik sejumlah lembaga internasional. Selain PBB, Presiden juga mengkritik keberadaan dua lembaga keuangan dunia yang dianggap tidak membawa solusi bagi persoalan ekonomi global, yakni Bank Dunia dan IMF.

"Pandangan yang mengatakan bahwa persoalan ekonomi dunia hanya dapat diselesaikan oleh World Bank, IMF, dan ADB adalah pandangan yang usang dan perlu dibuang," ujar Jokowi dalam pidatonya, Rabu (22/4/2015).

Jokowi berpendirian, pengelolaan ekonomi dunia tidak bisa diserahkan hanya pada tiga lembaga keuangan internasional itu. Menurut dia, negara-negara Asia dan Afrika wajib membangun tatanan ekonomi dunia baru yang terbuka bagi kekuatan-kekuatan dunia baru.

"Kita mendesak dilakukannya reformasi arsitektur keuangan global untuk menghilangkan dominasi kelompok negara atas negara-negara lain. Saat ini, dunia membutuhkan pimpinan global yang kolektif, yang dijalankan secara adil dan bertanggung jawab," ucap dia.

Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru yang sedang bangkit dan negara Muslim terbesar di dunia, sebut Jokowi, siap memainkan peran global sebagai kekuatan positif bagi perdamaian dan kesejahteraan. Indonesia siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan cita-cita itu.

"Hari ini dan hari esok, kita berkumpul di Jakarta untuk menjawab ketidakadilan dan ketidakseimbangan itu. Hari ini dan hari esok, rakyat kita menanti jawaban terhadap persoalan yang mereka hadapi. Hari ini dan hari esok, dunia menanti langkah-langkah kita," kata dia.

Jokowi yakin, negara Asia dan Afrika bisa berdiri sejajar sama tinggi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Hal tersebut disebutkan bisa dicapai dengan menumbuhkan lagi Semangat Bandung dengan mengacu pada tiga cita-cita, yaitu kesejahteraan, menghapuskan kemiskinan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, serta memperluas lapangan kerja.

Jokowi juga mengajak anggota KAA untuk menumbukan ekonomi di dua kawasan besar itu, dengan saling membangun konektivitas dan infrastruktur yang bisa menghubungkan pelabuhan dan bandara di semua negara di dua kontinen ini. "Indonesia akan bekerja menjadi jembatan maritim yang menghubungkan kedua benua," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com