Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cermat Pilih Instrumen Investasi untuk Anda

Kompas.com - 27/04/2015, 05:58 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com - Anda yang memiliki penghasilan tentu sebaiknya menyisihkan pendapatan Anda untuk ditabung. Akan tetapi, penting juga bagi Anda untuk dapat menyisihkan pendapatan untuk diinvestasikan guna memperoleh keuntungan yang dapat disimpan demi masa depan Anda dan keluarga.

Saat ini ada banyak instrumen investasi yang hadir di pasaran dan dapat Anda pilih. Selain itu, di masa kini pun semakin banyak kaum muda, baik pria maupun wanita mulai menyadari pentingnya menyisihkan penghasilan untuk diinvestasikan. Bahkan, tidak jarang kaum muda telah berani berinvestasi melalui instrumen yang berisiko tinggi, misalnya saham.

Tentu saja, Anda harus memilih instrumen investasi sesuai dengan dana yang Anda miliki. Akan tetapi, instrumen apa yang sebaiknya Anda pilih?

"Di pasar modal ada beberapa macam investasi. Yang baru kerja tapi ingin investasi biasanya membeli rumah dulu, mengamankan rumah dulu. Berdasarkan survei, rumah itu investasi yang paling menguntungkan dari tahun ke tahun," ujar Nawi Ho, Head of Planning Investment Management PT Asuransi Sinarmas MSIG dalam seminar investasi di Hotel Novotel Semarang, Jumat (24/4/2015).

Apabila dibuat dalam persentase, lanjut Nawi, maka investasi berupa properti memiliki persentase 40 persen sebagai instrumen investasi yang paling menarik. Kemudian, investasi berupa deposito dan obligasi memperoleh persentase sebesar 30 persen, diikuti instrumen investasi reksadana dan saham masing-masing 20 persen dan 10 persen.

Menurut Nawi, saat ini sebetulnya semakin besar kesempatan bagi masyarakat, apalagi kaum muda untuk mengakses instrumen investasi. Asalkan, instrumen investasi yang dipilih disesuaikan dengan dana yang dimiliki untuk diinvestasikan.

"Ada beberapa produk investasi yang bisa kita akses. Bahkan, investasi di saham atau obligasi pun bisa dilakukan dengan uang sejumlah cukup kecil lewat reksadana," tutur Nawi.

Nawi menyarankan, berinvestasi memang tidak ada salahnya karena menawarkan keuntungan. Akan tetapi, ada baiknya Anda memperhatikan jenis investasi yang akan dipilih dan tidak mudah tergiur dengan instrumen investasi yang menawarkan keuntungan yang tinggi dalam waktu singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com