Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Investasi Industri Hijau Capai 41 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 27/04/2015, 10:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan, selama lima tahun terakhir realisasi investasi industri hijau mencapai 41 miliar dollar AS. BKPM mencatat pertumbuhan tiap tahun sebesar 21-22 persen untuk modal asing dan modal domestik.

Industri hijau merupakan industri yang dalam proses produksinya menerapkan upaya efisiensi dan efektivitas dalam penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

Ia menyampaikan setidaknya ada tiga tantangan dalam pengembangan industri hijau.  Pertama, industri hijau perlu dukungan teknologi tinggi yang biayanya mahal. Kedua, industri hijau membutuhkan sumber daya manusia yang andal.

"Ketiga, insentif untuk industri hijau harus ditingkatkan. Industri hijau ini relatif mahal dari segi investasinya sehingga insentif dari pemerintah sangat dibutuhkan," ucap Franky, dalam sambutan pembuka Tropical Landscapes Summit: A Global Investment Opportunity, Jakarta, Senin (27/5/2015).

Pemerintah Joko Widodo dan Jusuf Kalla, kata dia, terus menawarkan dukungan insentif baik fiskal maupun non-fiskal untuk mendukung pertumbuhan industri hijau. 

Franky menyebut, pemerintah menawarkan tax holiday antara 5-10 tahun untuk penanam modal. Selain itu, pemerintah menawarkan kemudahan cukai bagi investor selama dua tahun.  Kemudian, pemerintah juga mempermudah perizinan dengan layanan satu atap atau PTSP. "Dengan berbagai kementerian dan lembaga kami memangkas perizinan untuk kemudahan berinvestasi," kata Franky.

Franky mengatakan, pemerintah telah membangun sebelas kawasan ekonomi khusus baru untuk menarik investasi. Franky menyampaikan, industri hijau mensyaratkan bahan baku, energi, dan proses yang ramah lingkungan. Selain itu dibutuhkan teknologi yang ramah lingkungan sehingga bisa seefisien mungkin dalam penggunaan sumber daya alam.

Industri hijau juga mensyaratkan adanya limbah buang yang tidak terlalu merusak lingkungan. Di Indonesia ada beberapa peluang bisnis yang bisa memberikan kontribusi terhadap industri hijau, diantaranya pertanian, perkebunan, perikanan, panas bumi, pabrik, dan energi baru terbarukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com