Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Akan Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Tahun Ini

Kompas.com - 29/04/2015, 08:00 WIB
JAKARTA,KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan,  bahwa alokasi pupuk untuk tahun ini yang hanya 9,5 juta ton akan segera ditambah. Pasokan maih belum mencukupi.

"Jumlah alokasi pupuk saat ini masih jauh di bawah kebutuhan daerah yang tertuang dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok, jadi akan segera ditambah," ujar Amran usai menghadiri dialog Pemantapan Swasembada Beras di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Selasa (28/5/2015).

Mentan mengatakan, dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diusulkan pemerintah daerah ke pemerintah pusat, kebutuhan riil pupuk subsidi mencapai 13,38 juta ton. Dengan kata lain, ada selisih 3,88 juta ton dengan alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan Kementerian Pertanian.

"Gap cukup jauh dan ini berpotensi menimbulkan masalah kelangkaan pupuk," ujar Mentan.

Menurut dia, kelangkaan pupuk dapat menjadi batu sandungan bagi upaya pemerintah mencapai swasembada pangan. Petani pun harus menanggung ongkos mahal bila pupuk langka. Sebagai solusi, Mentan meminta Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) untuk menambah penyaluran pupuk subsidi agar tak terjadi kelangkaan pupuk.

"Jadi PIHC akan menambah volume penyaluran, kekurangan pembayarannya ditanggulangi  pemerintah di APBN tahun berikutnya," ujarnya. 

Mentan menjelaskan, pihaknya saat ini terpaksa menggunakan sistem kurang bayar karena keterbatasan anggaran. Artinya, kekurangan pembayaran untuk pupuk bersubsidi yang disalurkan oleh PIHC baru akan dibayar lewat APBN 2016.

"Solusinya adalah menggunakan sistem kurang bayar," kata Mentan.

Terkait jumlah tambahan alokasi pupuk bersubsidi, Amran akan mendiskusikannya lebih lanjut dengan PIHC. Tambahan alokasi akan disesuaikan dengan kemampuan PIHC agar  produsen pupuk plat merah tersebut juga tak dirugikan.

"Nanti dirapatkan dengan PIHC," kata Mentan.

Tahun ini pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 28 triliun untuk alokasi pupuk subsidi sebanyak 9,5 juta ton. Alokasi itu terdiri dari pupuk urea sebanyak 4,1 juta ton, pupuk Sp-36 850 ribu ton, pupuk ZA 1,05 juta ton, pupuk NPK 2,55 juta ton, dan pupuk organik 1 juta ton. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan alokasi tahun lalu yang hanya 7,78 juta ton dengan dana Rp18 triliun.

Adapun Harga Eceran Tertinggi (HET) dan jatah pupuk subsidi per provinsi hingga level kecamatan sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 130 Tahun 2014. HET pupuk subsidi sangat jauh di bawah harga pasaran sehingga sangat membantu petani menekanbiaya produksi. Sebagai gambarran, HET pupuk urea hanya Rp1.800/kg,  sedangkan harga pasaranpupuk jenis serupa Rp4.800/kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com