Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Beli Petani Turun, Pembagian 60.000 Traktor Tidak Ada Artinya

Kompas.com - 05/05/2015, 12:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa menyatakan, daya beli petani yang terus tertekan dua bulan terakhir ini menunjukkan program swasembada yang dicanangkan pemerintah tidak berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan petani.

“Mau dibagikan 60.000 traktor tidak akan ada maknanya jika dibandingkan dengan 26,1 juta keluarga tani,” ucap Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI) itu dihubungi kompas.com, Selasa (5/5/2015).

Andreas mengatakan, dari komunikasi yang dilakukannya dengan berbagai kelompok tani, diketahui bahwa sebenarnya petani tidak membutuhkan banyak bantuan, seperti benih dan pupuk. “Mereka butuh subsidi output. Subsidi hasil yang tercermin dari Harga Pembelian Pemerintah (HPP),” kata dia lagi.

Sayangnya, menurut Andreas, HPP yang ditetapkan Presiden Joko Widodo melalui Instruktur Presiden (Inpres) No 5 tahun 2015, tidak masuk akal.

Selama sepuluh tahun terakhir, daya beli rumah tangga tani tergerus inflasi yang mencapai 21,4 persen. Sedangkan HPP hanya naik 10 persen untuk beras, dan 12 persen untuk gabah. “HPP tidak mencerminkan perhatian terhadap kesejahteraan petani,” kata Andreas.

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporannya Senin (4/5/2015), menyebutkan, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional April 2015 sebesar 100,14 atau turun 1,37 persen dibanding NTP bulan Maret 2015 sebesar 101,53.

“Penurunan NTP ini dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani sebesar 1,07 persen, sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani naik sebesar 0,3 persen,” kata Suryamin dalam paparan.

NTP nasional Maret 2015 lalu juga turun dibanding bulan sebelumnya sebesar 0,64 persen. Suryamin mengatakan, terjadi penurunan NTP di semua subsektor kecuali peternakan. NTP subsektor peternakan (NTPT) naik tipis 0,11 persen, dari 106,73 menjadi 106,85.

BPS melaporkan, NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) turun 3,44 persen, NPT subsektor hortikultura (NTPH) turun 1,02 persen, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) turun 0,40 persen, NTP subsektor perikanan (NTNP) turun 0,43 persen, di mana kelompok penangkapan ikan turun 0,96 persen dan kelompok pembudidaya ikan turun 0,01 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com