Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Melemah, Harga Minyak Dunia Naik

Kompas.com - 13/05/2015, 07:13 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com- Harga minyak dunia naik pada perdagangan Selasa (12/5/2015) waktu setempat (Rabu pagi WIB). kenaikan didorong oleh melemahnya dollar AS. Pasar juga menunggu laporan persediaan minyak mentah terbaru Amerika Serikat.
 
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik 1,50 dollar AS ditutup pada 60,75 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange.
 
Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, patokan minyak dunia, menetap di 66,86 dollar AS per barrel di perdagangan London, naik 1,95 dollar AS dari penutupan Senin.
 
Kedua kontrak telah merosot pada Senin karena berlanjutnya kekhawatiran kelebihan pasokan global.
 
"Harga minyak mentah berbalik naik (rebound) kuat ... didukung oleh dolar AS yang lebih lemah, sementara investor tetap berhati-hati menjelang rilis laporan persediaan minyak mingguan," kata analis broker Sucden, Myrto Sokou.
 
Dolar diperdagangkan terhadap euro di 1,1221 dollar AS pada sore hari, turun dari 1,1154 dollar pada Senin sore di tengah aksi jual di pasar obligasi global. Melemahnya dollar AS cenderung membuat komoditas yang dihargakan dalam dollar seperti minyak mentah lebih menarik bagi pembeli.
 
Pasar minyak menunggu laporan mingguan pada Rabu tentang persediaan minyak AS dari Departemen Energi AS (DoE) untuk petunjuk tentang permintaan di konsumen minyak mentah terbesar dunia itu.
 
Pekan lalu, DoE secara tak terduga melaporkan penurunan pertama dalam stok minyak mentah komersial dalam 16 minggu, tetapi stok yang masih di 487,0 juta barrel, tetap pada tingkat tertinggi pada catatan sepanjang tahun ini.
 
Para analis memperkirakan penurunan lagi dalam laporan Rabu, dengan konsensus memperkirakan penurunan 500.000 barrel dalam pekan yang berakhir 8 Mei, menurut survei Bloomberg News.
 
Selain itu harga minyak juga naik karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) meningkatkan proyeksi permintaan dalam laporan bulanannya.
 
Permintaan minyak dunia pada 2015 kini diproyeksikan meningkat sedikit lebih tinggi 1,18 juta barrel per hari, dibandingkan dengan pertumbuhan 0,96 juta barrel per hari pada tahun sebelumnya, kata OPEC dalam laporan yang dirilis Selasa.
 
Revisi sedikit naik ke angka pertumbuhan 2015, terutama mencerminkan sedikit kenaikan dalam persyaratan minyak di OECD Amerika.
 
Permintaan minyak mentah OPEC pada 2015 diperkirakan pada 29,3 juta barrel per hari. Ini menyusul sedikit penyesuaian naik dari bulan sebelumnya dan merupakan kenaikan 0,3 juta barrel per hari atas perkiraan untuk 2014 di 29,0 juta barrel per hari.
 
Pada April, produksi minyak mentah OPEC meningkat marjinal 18 juta barrel per hari menjadi rata-rata 30,84 juta barrel per hari.
 
Pertumbuhan pasokan minyak non-OPEC pada 2015 diperkirakan akan tumbuh sebesar 0,68 juta barrel per hari, dibandingkan dengan peningkatan 2,17 juta barrel per hari pada tahun sebelumnya.
 
Ketegangan geopolitik di Yaman juga membantu mendukung harga minyak. Yaman berbatasan dengan produsen minyak utama Arab Saudi. Kekhawatiran geopolitik Yaman membayangi dampak negatif dari kelebihan pasokan global. (Ant/AFP/Xinhua)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Bela Warung Madura, Menteri Teten: Jangan Sampai Tersisih oleh Ritel Modern

Whats New
Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Info Lengkap Mata Uang Riyal ke Rupiah

Whats New
Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Hindari Macet Demo Buruh 1 Mei, KAI Ubah Operasional 12 Kereta Api

Whats New
Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mengenal Mata Uang Israel dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Whats New
Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Duduk Perkara soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Berawal dari Keluhan Minimarket

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Rabu 1 Mei 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 1 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

7 Bandara Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 50 Penerbangan Terdampak

Whats New
Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Rabu 1 Mei 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Kendaraan Listrik VKTR Catat Pendapatan Bersih Rp 205 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com