Rupiah Dibuka Menguat

Pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka menguat ke posisi Rp 13.171 per dollar AS, dibanding penutupan sebelumnya pada level 13.194.

Riset Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan perlambatan ekonomi dan membaiknya harga komoditas masih akan menjadi pendukung surplus perdagangan. Tekanan terhadap rupiah berpeluang reda di akhir pekan ini. Imbal hasil SUN hingga awal pekan masih naik mengikuti kenaikan yield global serta tingginya kekhawatiran pelebaran defisit anggaran pemerintah.

Hal itu juga mendorong pelemahan rupiah di tengah turunnya indeks dollar AS.

Cadangan devisa yang turun menunjukkan usaha BI untuk menambah pasokan dollar dengan tingginya aliran dana keluar dari pasar saham dan obligasi. Rendahnya pertumbuhan yang diikuti naiknya harapan pemangkasan BI rate juga turut dan masih akan menekan rupiah.

Neraca perdagangan yang diumumkan Jumat siang mendatang berpeluang memberikan sentimen positif terhadap rupiah.

Pelemahan indeks dollar AS secara global ternyata tidak berarti mata uang lain menguat terhadap dollar AS karena membaiknya pertumbuhan Zona Euro juga berarti berkurangnya jumlah stimulus yang akan dikeluarkan oleh Bank Sentral Uni Eropa. Angka GDP Zona Euro yang akan diumumkan Rabu ini akan menjadi sarana konfirmasi terhadap ekspektasi yang muncul.