Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Indonesia ke Negara-negara Ini Terjun Bebas

Kompas.com - 15/05/2015, 13:08 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Lesunya ekonomi global memberikan tekanan terhadap kinerja ekspor RI pada empat bulan pertama tahun ini. Dari Januari hingga April 2015 nilai ekspor non-migas RI hanya mampu mencapai 44,98 miliar dollar AS.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo dalam paparannya menyampaikan, angka tersebut turun 6,43 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang menyentuh 48 miliar dollar AS.

Share terbesar ekspor kita empat bulan pertama didominasi lemak dan minyak hewan nabati yang masih didominasi CPO dan turunannya. Ini didominasi ekspor minyak goreng, karena CPO sekitar 2/3 dalam bentuk minyak goreng. Kemudian, bahan bakar mineral yang didominasi batubara, walaupun volume turun,” ucap Sasmito, Jakarta, Jumat (15/5/2015).

Penurunan ekspor terjadi untuk negara-negara Australia, Tiongkok, Italia, dan Singapura. Data BPS menunjukkan, pada periode tersebut ekspor ke Australia hanya sebesar 721,6 juta dollar AS, anjlok 50,56 persen dibanding ekspor Januari-April 2014 yang mencapai 1,46 miliar dollar AS.

Adapun nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok pada Januari-April 2015 hanya mampu mencapai 4,3 miliar dollar AS. Angka ini turun 30,56 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 6,2 miliar dollar AS. Sementara itu, ekspor ke Italia turun 13,89 persen tahun-ke-tahun, menjadi 698 juta dollar AS, dari yang sebelumnya 810 juta dollar AS.

Demikian pula ekspor ke Singapura yang hanya membukukan 3 miliar dollar AS, atau turun 13,26 persen dibandingkan Januari-April 2014 yang sebesar 3,48 miliar dollar AS.

Ekspor April

Sasmito mengatakan, ekspor non-migas pada bulan April 2015 saja mencapai 11,63 miliar dollar AS, atau turun 0,17 persen dibanding bulan Maret 2015 yang mencapai 11,65 miliar dollar AS. “Penurunan ekspor lebih banyak ke negara tetangga ASEAN. Tapi, kalau negara-negara lain relatif naik,” ucap Sasmito.

Berdasarkan data BPS, dibandingkan bulan sebelumnya, ekspor non-migas RI pada bulan April 2015 ke Singapura turun 6,19 persen, ke Malaysia turun 3,51 persen, ke Thailand turun 4,11 persen, dan ke ASEAN lainnya turun 5,17 persen.

Total ekspor ke ASEAN pada April 2015 mencapai 2,3 miliar dollar AS atau turun 4,91 persen dibandingkan sebulan sebelumnya. Padahal, peran perdagangan intra-ASEAN dari keseluruhan ekspor non-migas mencapai 20,40 persen.

“Ini menjadi PR kita juga bersama bagaimana meningkatkan volume maupun nilai trading perdagangan intra-ASEAN,” pungkas Sasmito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com