Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Belum Temukan Pola Tepat Frekuensi Perubahan Harga BBM

Kompas.com - 15/05/2015, 20:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengakui pemerintah belum menemukan pola tepat frekuensi perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) yang menjadi kewenangan pemerintah, yakni untuk jenis BBM bersubsidi dan BBM penugasan (distribusi di luar Jawa-Madura-Bali). Sudirman menyadari perubahan harga yang terlalu cepat terjadi antara dua mingguan hingga satu bulan bisa merepotkan perencanaan.

Sudirman mengatakan, pemerintah perlu melihat pola perubahan harga BBM selama setahun untuk menentukan frekuensi yang tepat. “Saya minta setahun setelah kebijakan subsidi ini dilakukan, kita akan ketemu pola mudah-mudahan. Mungkin kita tetapkan November, dan itu tepat satu tahun pemerintahan baru berjalan. Setahun setelah kebijakan ini diterapkan,” kata Sudirman, Jakarta, Jumat (15/5/2015).

Sudirman menegaskan pemerintah kini belum bisa menyimpulkan sebaiknya berapa bulan sekali perubahan harga BBM dilakukan. “Kalau ditanya berapa lama? Saya harus jujur ini kan tahun pertama subsidi dihilangkan, jadi mesti lihat pola,” kata Sudirman.

Lebih lanjut dia bilang, pemerintah memperhatikan masukan dari semua pihak, baik parlemen, pengamat, dan masyarakat umum. “Tapi finalnya nanti kita lihat setelah setahun seperti apa. Saya kira pada bulan oktober kita akan lihat tren harga minyak ke depan akan seperti apa. Jadi, database untuk menyimpulkan ke depan sudah lebih lengkap,” imbuh dia.

Jika  pola tersebut sudah ditemukan, Sudirman mengatakan pihaknya akan mengubah regulasi yakni Peraturan Menteri ESDM Nomor 39 tahun 2014 Tentang Perhitungan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM), yang telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 4 tahun 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com