Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan Menteri ESDM, Faisal Basri Minta Direktur Pemasaran Pertamina Dicopot

Kompas.com - 17/05/2015, 21:16 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Ekonomi sekaligus mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, meminta agar Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang dicopot dari posisinya. Menurut Faisal, Ahmad terlalu banyak melakukan kesalahan fatal.

Faisal mengungkapkan hal itu di hadapan Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dalam acara diskusi energi. "Saya minta satu aja, Ahmad Bambang itu diganti karena sudah berkali melakukan banyak kesalahan yang fatal. Karena Itu sudah keterlaluan," ujar Faisal di Jakarta, Minggu (17/5/2015).

Dia tak menjelaskan lebih rinci mengapa Ahmad Bambang patut dicopot dari jabatannya. Namun, kata-kata tersebut dilontarkan Faisal saat ia menjawab pertanyaan wartawan mengenai batalnya harga Pertamax naik pada Jumat (15/5/2015).

"Dalam kaitannya dengan Pertamax, modusnya ini ya, menurut saya, ingin menunjukkan seolah-olah Menteri ESDM enggak mampu me-manage. Ini menciptakan kekacauan dan (bahan untuk) target reshuffle, kelihatan banget. Masa coba bisa bayangkan kalau surat edaran itu diberlakukan betul-betul, kalo harga pertamax itu Rp 9.600, bukankah itu Pertamina bunuh diri?" kata Faisal.

Dia membandingkan, saat ini harga RON 92 di Stasiun Pengisian Bahanbakar Umum (SPBU) Shell hanya Rp 8.950. Itu artinya, kata dia, masyarakat pelangga Pertamina berpotensi beralih mengisi BBM di Shell.

"Saya rasa orang bodoh pun enggak akan sampai sebodoh itu. Orang jahat bisa begitu. Jadi kelihatan banget motifnya apa. Ya saya enggak peduli lah, tapi saya berhak dong untuk mengatakan, enggak mungkin ini kebijakannya sekacau ini kalau enggak ada motif. Ini enggak hanya sekali," ucap Faisal.

Sebelumnya, Pertamina berencana menaikkan harga Pertamax pada Jumat (17/5/2015). Namun, keputusan tersebut tiba-tiba dibatalkan karena permintaan pemerintah. Hal ini lah yang dicurigai Faisal ada motif-motif untuk menjatuhkan Menteri ESDM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com