Hal tersebut diakui Direktur PT Mitra Lestari Santosa (MLS) Amit Shamtani, yang sudah menjalin kerjasama dengan pabrikan Tiongkok yang memproduksi kompor gas selama hampir enam tahun lamanya. Sebanyak sekitar 7.000 selang yang sudah dinyatakan lolos SNI ternyata mengalami penurunan kualitas mutu.
Sampai saat ini sekitar 1.990 unit selang sudah dimusnahkan, dan sisanya dalam proses penarikan (recall). "Harusnya itu tidak lolos. Saya sendiri kaget kenapa dia lolos QC. Kalau satu barang tidak lolos harusnya tidak masuk (dikirim ke Indonesia). Tapi ini sampai 7.000 pieces, kok bisa? Itu tanda tanya kami kepada pihak China," kata Amit ditemui wartawan, Jumat (22/5/2015).
Amit menduga ada kesalahan dalam produksi selang di pabrik China selaku pemasok MLS. Sayangnya, belum ada kejelasan dari produsen China mengenai rencana penggunaan selang yang tak lolos uji mutu itu. Akhirnya, demi keselamatan konsumen, pihak MLS melakukan recall terhadap selang yang sudah terlanjur dipasarkan.
Pihak MLS juga melaporkan kepada pihak berwenang dalam perlindungan konsumen, dalam hal ini Direktorat Jendedal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen, Kementerian Perdagangan, untuk dilakukan pemusnahan.
Direktur Jenderal SPK Kemendag Widodo mengatakan, sama halnya dengan produk pangan, produsen harus konsisten menjaga mutu produk. "Sudah punya sertifikat, cuma dia itu harus menjaga konsistensi," kata Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.