JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong pelaku usaha dan investor dalam negeri untuk mengeksekusi peluang dan potensi bisnis yang ada di Wilayah Timur Indonesia. Dia mencontohkan, besarnya potensi maritim di sekitar Maluku, Ternate, dan Tidore yang sayangnya malah digarap oleh kapal-kapal tangkap ikan asing. "Kalau malam hari kapal kayak pasar malam. Sayang bukan kapal kita. Kapal asing," kata Jokowi dalam forum investasi dan perdagangan Kadin Indonesia, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Jokowi mengatakan, hampir 7000 kapal berlalu-lalang di perairan Indonesia. Sebanyak 70 persennya ditaksir melakukan penangkapan ikan di perairan timur Indonesia. "Rp 300 trilliun setiap tahun hilang," kata dia.
Tak mau kondisi ini terus terjadi, Jokowi kepada investor berpesan untuk membeli kapal sebanyak-banyaknya, membangun cold storage, dan membangun pabrik-pabrik pengalengan ikan. "Kalau enggak bisa sendiri, konsorsium atau intiplasma dengan nelayan," kata Jokowi.
Dia menambahkan, bagi hasil antara inti dan plasma bisa 70 persen banding 30 persen. Jokowi dalam kesempatan itu berharap para pelaku usaha dalam negeri untuk bergerak lebih cepat. "Indonesia wilayah timur adalah masa depan kita, masa depan kita, masa depan kita. Tapi, jangan keliru kebijakannya, (pesan untuk) Bupati, Gubernur," ucap Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.