Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Tantang Pihak yang Sebut Dirinya Suarakan Mafia Tambang

Kompas.com - 26/05/2015, 15:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan ketua Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) Faisal Basri menantang pihak-pihak yang menyebut dirinya menyuarakan kepentingan mafia tambang.

"Siapa (yang bawa kepentingan). Siapa? Silakan bongkar. Bongkar aja..," kata Faisal dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/5/2015).

Faisal pun memastikan, tudingannya terhadap Hatta Rajasa berdasarkan data-data. "Iya, ada (datanya). Yang mau bersaksi juga banyak," klaim Faisal.

Dia lebih lanjut mengatakan, jika tidak ada yang mengawali menguak mafia tambang ini, Indonesia akan rusak. "Hatta juga kawan saya dulu di PAN. Tapi, it's nothing personal. Kalau tidak ada yang bicara begini, nunggu hukum, nunggu bukti, rusak deh negara ini. Ya jadi enggak apa-apa deh saya jadi korban," kata dia lagi.

Faisal meminta pada pihak yang mengerti kasus ini untuk ikut buka suara. Bahkan, pada pihak-pihak yang berseberangan pun dia mendorong untuk memberikan argumentasi.

"Ayo dong ngomong semua. Nanti kan kelihatan semua. Bicaralah sebanyak-banyaknya. Kelihatan petanya. Selama ini tidak ada yang pernah keluar ke ranah publik. Saya kepentingan mafia baru? Siapa mafia baru? Tuduhin saja, (saya) ikhlas..," tandas pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia.

Sebelumnya, Faisal Basri menyebut Hatta Rajasa sebagai biang keladi kekacauan industri bauksit nasional saat ini. Bahkan, Faisal menilai apa yang dilakukan Hatta saat menjabat sebagai menteri ada kaitannya dengan langkah dia untuk maju dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 lalu. (Baca: Faisal Basri Tuding Hatta Rajasa Biang Keladi Kekacauan Industri Bauksit)

"Hatta Rajasa biang keladinya. Ini tunjuk nama aja deh biar semua jelas," ujar Faisal Basri dalam acara Kompasiana Seminar Nasional bertema "Kondisi Terkini, Harapan dan Tantangan di Masa Depan Industri Pertambangan Bauksit dan Smelter Alumina Indonesia" di Jakarta, Senin (25/5/2015).



Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com