Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini Kementan Perbaiki 1.380 Penggilingan Padi

Kompas.com - 27/05/2015, 10:06 WIB
Latief

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) tahun ini akan memperbaiki 1.380 unit penggilingan padi (Rice Milling Unit/RMU) skala kecil dari total 171.995 RMU skala kecil di seluruh Indonesia. Upaya perbaikan itu diharapkan bisa memberikan kontribusi kurang lebih 3 juta ton beras.

"Karena losses-nya ditekan, rendemennya naik maksimal 5 persen. Seperti kita tahu, permasalahan umum sampai saat ini rendemennya masih rendah, di bawah 60 persen dan losses-nya masih tinggi," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (PPHP) Yusni Emilia Harahap di Cisarua, Bogor, Senin (25/5/2015) malam.

Untuk memperbaiki 1.380 RMU tersebut, Kementan telah menyiapkan anggaran Rp 600 miliar dari APBN dan APBNP 2015.

"Ini dibenahi bertahap karena anggarannya terbatas. Tidak hanya dari APBN, tapi juga dari APBD dan dari pihak pengusaha berkontribusi membenahi RMU kecil ini," ungkapnya.

Dengan perbaikan tersebut dipastikan nilai tambah dirasakan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapotan) yang juga sebagai pemasok gabah penggilingan padi.

"Diharapkan juga kualitas beras menjadi lebih bagus. Yang patahannya tinggi jadi berkurang, rendemennya ditingkatkan, losses ditekan. Yang penting pola yang dibenahi, sekaligus Gapoktan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam aktivitas penggilingan padi. Yang penting Poktan dan Gapotan mendapat nilai tambah dari penggilingan padi tersebut," jelas Emil.

Perbaikan RMU ini juga untuk membantu Bulog dalam mendapatkan beras sesuai kriteria kualitas yang diinginkan. Dengan begitu, RMU ini nantinya akan menjadi mitra penting bagi Bulog.

"Bulog berperan dua angle. Tetapi, kami melihat dalam komunikasi, Bulog akan terbantu pembenahan ini terstruktur dan berkembang, dengan mempermudah pasokan tadi," tukasnya.

Untuk informasi, berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2012, lebih dari 90 persen (171.995 unit) penggilingan padi di Indonesia berskala kecil, dengan kondisi beragam.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah menaikkan dana revitalisasi penggilingan padi berskala kecil dalam APBN-P 2015 menjadi senilai Rp 600 miliar. Angka itu naik 10 kali lipat dari sebelumnya yang hanya Rp 41 miliar.

"Ini bentuk perhatian pemerintah, sesuai arahan Presiden agar membantu merevitalisasi penggilingan padi skala kecil. Tahun ini anggarannya Rp 600 miliar, tahun lalu itu anggarannya hanya Rp 41 miliar," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beberapa waktu lalu.

Dana tersebut sebagian akan digunakan untuk pengadaan 1.380 buah mesin penggiling padi (Rice Milling Unit/RMU). RMU akan dibagikan ke penggilingan-penggilingan padi berskala kecil ke seluruh Indonesia. "Ada 1.380 unit RMU yang akan dibagikan ke seluruh Indonesia," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com