Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bauksit, Faisal Basri Disarankan Minta Maaf kepada Hatta Rajasa

Kompas.com - 28/05/2015, 18:08 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Drajad Wibowo, menilai, mantan Ketua Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, serta Ketua Asosiasi Pengusaha Bauksit dan Bijih Besi Indonesia (APB3I) Erry Sofyan, yang mempermasalahkan pelarangan ekspor bauksit saat ini, sama saja menzalimi bangsa dan generasi yang akan datang.

"Jangan ribut agar ekspor bauksit mentah dibuka lagi. Itu melanggar UU (Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara) dan zalim kepada bangsa serta anak cucu. Sebagai yunior Bang Faisal, saya sarankan beliau meminta maaf kepada Bang Hatta (Rajasa) terkait tuduhannya," ujar Drajad kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (28/5/2015).

Dia menjelaskan, kebijakan pemerintah melarang ekspor bauksit itu lantaran bauksit adalah mineral mentah bahan baku pembuatan alumina. Berdasarkan Pasal 103 dan 107 UU Minerba, badan usaha pemegang izin usaha pertambangan (IUP) dan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri.

Salah satu jalannya adalah dengan membuat smelter untuk mengolah barang mentah menjadi setengah jadi atau barang jadi. Tujuannya, lanjut Drajad, tak lain dan tak bukan adalah meningkatkan nilai tambah hasil tambang dari perut bumi Indonesia.

"Indonesia sudah menambang dan mengekspor bauksit mentah sejak 1936, diawali dengan tambang di Bintan, Kepri. Yang ironis, sebagai produsen bauksit, Indonesia malah harus mengimpor alumina untuk membuat aluminium. Banyak sekali potensi nilai tambah yang hilang di sini," kata dia.

Saat ini, lanjut Drajad, harga alumina di dunia 9-17 kali harga bauksit mentah. Sementara itu, harga aluminium 110-140 kali lipat harga bauksit. Dari sisi rasio pengolahannya, kira-kita satu ton bauksit bisa menjadi setengah ton alumina. Andai diolah lagi, setengah ton alumina menjadi seperempat aluminium.

"Dengan rasio harga di atas, bisa dibayangkan berapa besar nilai tambah yang hilang karena Indonesia hanya mengekspor bauksit mentah," ucap mantan Wakil Ketua Fraksi PAN DPR RI itu.

"Zalim sekali kita kepada anak cucu kalau hanya menguras mineral mentah, dan mereka (generasi selanjutnya) kita beri ampas-ampasnya (saja)," kata Drajad Wibowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com