Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

19,4 Juta Penduduk Indonesia Masih Kelaparan

Kompas.com - 30/05/2015, 16:46 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ada 19,4 juta penduduk Indonesia yang masih menderita kelaparan setiap hari. Jumlah ini adalah sepertiga dari 60 juta orang yang tercatat masih menderita kelaparan di Asia Tenggara.

Demikian siaran pers Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/5/2015).

"Tentu masih banyak yang harus dilakukan. Prioritas kami adalah menciptakan Generasi Zero Hunger dan pada saat yang sama memastikan penduduk Indonesia terutama anak-anak mendapatkan gizi yang cukup untuk menjalani hidup yang aktif dan sehat," tutur Perwakilan FAO di Indonesia Mark Smulders dalam siaran pers itu.

FAO mencatat, negara-negara Asia Tenggara membuat kemajuan luar biasa  untuk mengurangi kelaparan. Selama 25 tahun, jumlah penduduk yang kelaparan berkurang setengahnya.

Secara global, pencapaian ini merupakan kemajuan paling menakjubkan untuk mengurangi kelaparan di dunia  yang disepakati  pada World Food Summit 1996 dan Millennium Development Goals (MDG) - 1.

Kurang gizi

Sementara di Indonesia, menurut Smulders, pertumbuhan ekonomi yang cepat dan kebijakan yang tepat di sektor pangan dan pertanian membantu dalam mencapai target pengurangan kelaparan MDG - 1.

Persentase penduduk Indonesia yang menderita kelaparan turun dari 19,7 persen pada tahun 1990-1992 menjadi 7,6 persen pada tahun 2014-16.

Meski berhasil meningkatkan ketersediaan pangan sumber energi, Indonesia membuat kemajuan yang lambat dalam mengurangi jumlah penduduk yang kekurangan gizi khususnya balita. 

Data terkini (2013) memperkirakan, pertumbuhan 37 persen balita di Indonesia terhambat. Hal ini menunjukkan masih banyak penduduk yang tidak memiliki akses atas pangan yang bergizi dan beragam.

Perwakilan World Food Programme di Indonesia, Anthea Webb mengapresiasi langkah Indonesia yang disebutnya berhasil dalam mengurangi jumlah penduduk yang kelaparan.

Ia optimistis tujuan pembangunan berkelanjutan untuk menghapus kelaparan dan mencapai ketahanan pangan tahun 2030 bisa dicapai.

"Kami bangga bekerja sama dengan Indonesia mewujudkan hari di mana setiap orang makan makanan yang bergizi dan pertanian dilakukan dengan prinsip berkelanjutan," kata dia.

Akses atas Pangan

FAO mencatat, Indonesia sudah melakukan berbagai upaya untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi. Undang-Undang Pangan  No. 18 Tahun 2013 menyatakan, memperoleh makanan yang cukup adalah hak asasi menusia. 

Undang-undang itu juga menyebut, negara wajib memastikan ketersediaan pangan yang cukup, aman dan gizi yang seimbang untuk semua orang dengan harga terjangkau.

Sebenarnya, tantangan yang dihadapi Indonesia dan Asia Tenggara tidak hanya memproduksi pangan lebih banyak dari lahan yang semakin terbatas, tetapi juga bagaimana memastikan semua orang mendapatkan akses yang lebih besar atas pangan sambil menghadapi berbagai ancaman seperti perubahan iklim dalam berinvestasi di pedesaan.

Manajer Program International Fund for Agriculture Development (IFAD) Ronald Hartman menyatakan hampir separuh jumlah penduduk Indonesia tinggal di pedesaan. Pertanian dan perikanan menjadi mata pencaharian utama mereka.

Oleh karena itu, kata dia, Indonesia bisa mendorong investasi di pedesaan untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com