Awal Pekan, IHSG Ditutup Melemah Tipis 0,04 Persen di 5.213,81

Meskipun beberapa bursa utama di kawasan Asia Pasifik menguat pada sore hari ini, namun sentimen positif tak mampu mengangkat IHSG masuk ke teritori positif. Salah satunya, investor merespon data inflasi Indonesia pada bulan Mei yang dinilai masih cukup tinggi.

Pada pukul 16.00, indeks ditutup melemah sebesar 0,04 persen atau 2,56 poin di posisi 5.213,81.

Sebanyak 100 saham diperdagangkan menguat, 166 saham melemah dan 92 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 5,8 miliar lot saham senilai Rp 4,29 triliun.

Saham-saham yang membebani pergerakan IHSG adalah BBRI (Rp 11.750), BMRI (Rp 10.725) dan BBNI (Rp 6.625). Sementara itu, saham-saham yang menahan pelemahan indeks yaitu BWPT (Rp 418), ASII (Rp 7.325) dan PGAS (Rp 4.320).

Dari sisi indeks sektoral saham, sektor-sektor yang melemah meliputi agribisnis (-0,14 persen), industri dasar (-0,78 persen), konsumer (-0,39 persen), properti (-0,79 persen), keuangan (-0,7 persen), perdagangan (-0,59 persen) dan manufaktur (-0,29 persen).

Adapun indeks sektoral yang menguat adalah pertambangan (0,52 persen), aneka industri (0,35 persen) dan infrastruktur (0,32 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik bergerak mix pada penutupan sore awal pekan ini. Namun demikian, tiga bursa utama di kawasan ini kompak menghijau. Bursa Tokyo ditutup naik tipis 0,03 persen dan terhenti di 20.569,87. Sementara itu bursa Hong Kong juga ditutup naik tipis 0,63 menjadi 27.597,16.

Adapun bursa Shanghai yang pada pekan lalu anjlok cukup dalam, hari ini ditutup menguat signifikan sebesar 4,71 persen di posisi 4.828,74.

Nilai tukar rupiah pada hari ini kembali ditutup melemah sebesar 19 poin menjadi Rp 13.230 per dollar AS.