Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Pariwisata Jawa Tengah Optimistis Tumbuh Positif

Kompas.com - 03/06/2015, 13:16 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


AMBARAWA, KOMPAS.com — Bisnis pariwisata diyakini masih bisa survive di tengah perlambatan ekonomi nasional. Para pelaku jasa wisata di Jawa Tengah optimistis tingkat kunjungan wisata tahun ini tetap tumbuh positif.

Ketua Koperasi Jasa Pariwisata (Kopjapari) Agus Sumarno mengatakan, angka kunjungan wisata tahun ini menunjukkan tren yang positif. Kopjapari yang mengelola wisata Kampoeng Rawa, di Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, mencatat kenaikan kunjungan wisatawan ke Kampung Rawa cukup signifikan.

"Tahun 2012 ada 70.563 pengunjung, 2013 sebanyak 244.742 pengunjung, dan 2014 kemarin mencapai 302.364 pengunjung. Tahun ini kami targetkan mencapai 450.000-500.000 wisatawan," kata Agus, Rabu (3/6/2015).

Kampoeng Rawa menawarkan wisata alam, yakni pemandangan Danau Rawa Pening yang dilengkapi dengan resto apung, kolam pemancingan, rumah makan lesehan, serta beragam wahana permainan, meeting room, dan craft center.

Agus yakin, dengan berbagai fasilitas yang dimiliki, target 500.000 pengunjung tersebut bisa dipenuhi.

Manajer Pemasaran Kampoeng Rawa Riana Dewi menambahkan, tahun ini pihaknya meluncurkan sejumlah program baru, di antaranya Boarding Pass True Value (BPTV) bekerja sama dengan sebuah maskapai penrbangan nasional, Progress Direct Advertising, dan fasilitas outbound.

"Program BPTV, bagi pengunjung yang bisa menunjukkan boarding pass Garuda akan mendapat diskon 10 persen di semua fasilitas Kampung Rawa. Juga beragam diskon lewat penjualan tiket Progress Direct Advertising seharga Rp 65.000,” imbuh Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com