Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cipta Kridatama Raih Kontrak 396 Juta Dollar AS dari Perusahaan Luhut Pandjaitan

Kompas.com - 03/06/2015, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Cipta Kridatama, anak perusahaan ABM Investama Tbk, mengumumkan meraih kontrak baru jasa pertambangan batubara senilai 396 juta dollar AS dari PT Adimitra Baratama Nusantara yang merupakan anak perusahaan PT Toba Bara Sejahtra Tbk yang dimiliki Luhut Pandjaitan. Kontrak berlangsung selama lima tahun hingga tahun 2020.

Dalam keterangan resminya, Rabu (3/6/2015), penandatanganan kontrak kerja sama kedua perusahaan telah dilakukan oleh Presiden Direktur Cipta Kridatama, Irfan Setiaputra, dan Direktur Utama Adimitra Baratama Nusantara, Hamid Awaludin, pada pekan lalu.

Sesuai kesepakatan, Cipta Kridatama akan memberikan layanan jasa pertambangan seperti pengupasan lahan (overbourden removal) dan penyewaan alat berat di lokasi tambang ABN di wilayah Sanga-Sanga, Kalimantan Timur. Selama periode kontrak, Cipta Kridatama ditargetkan mampu melakukan produksi pengupasan lapisan pucuk tanah dan penutup tanah sebanyak 263 juta bank cubic metre (bcm).

Presiden Direktur Cipta Kridatama, Irfan Setiaputra, mengatakan, kontrak baru Cipta Kridatama dengan ABN ini akan semakin memperkuat portofolio bisnis perusahaan di sektor jasa pertambangan.

Sebelumnya Cipta Kridatama telah mengantongi kontrak baru jasa pertambangan batubara sekitar 58,8 juta dollar AS dari PT Mitrabara Adiperdana Tbk, salah satu perusahaan Grup Baramulti. Di luar bisnis batubara, perseroan juga telah meraih kontrak jasa pertambangan bijih besi senilai 187 juta dollar AS dari PT Adidaya Tangguh, salah satu perusahaan Salim Group.

Rencananya, produksi batubara dari wilayah Sanga-Sanga akan digunakan ABN untuk memasok kebutuhan batubara di dalam negeri dan sebagian memenuhi pasar ekspor. Kebutuhan batubara nasional dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan akan terus meningkat. Hal itu sejalan dengan program pemerintah dalam membangun proyek pembangkit listrik 35.000 MW, di mana sebagian besar akan menggunakan batubara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com