Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Mencoba Bertahan di Atas Level 5.000

Kompas.com - 05/06/2015, 08:11 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan kembali bergerak variatif pada perdagangan Jumat (5/6/2015). Tekanan atas indeks kembali membayang dengan posisi indeks mencoba bertahan di atas level 5.000.

Perdagangan saham kemarin kembali didominasi aksi jual terutama di sesi dua setelah pasar kembali mengkhawatirkan pergerakan rupiah atas dolar AS yang sempat menembus level Rp 13.300 per dollar AS. IHSG yang sempat menguat di sesi awal akhirnya kembali tutup di teritori negatif melemah 34,678 poin (0,676 persen).

Anjloknya rupiah dipicu sentimen domestik dan eksternal, terutama akibat tren penguatan dollar AS atas hampir seluruh mata uang dunia lainnya mengantisipasi kenaikan bunga The Fed.

Sebelumnya pasar juga mencemaskan kenaikan tingkat inflasi menjelang bulan puasa dan menyambut Idul Fitri bulan depan setelah data inflasi Mei lalu melonjak mencapai 7,15 persen (yoy).

Ekpektasi kenaikan inflasi juga dialami sejumlah kawasan ekonomi dunia lainnya. Imbal hasil obligasi negara Indonesia tenor 10 tahun kemarin melonjak 22 basis poin. Kenaikan imbal hasil obligasi mencerminkan pemodal cenderung keluar dari pasar keuangan negara berkembang.

Sementara, pasar saham global tadi malam kembali dilanda koreksi. Hal ini menambah sentimen negatif bagi pasar Di zona Euro, indeks eurostoxx terkoreksi 0,77 persen merespon kekhawatiran penyelesaian utang Yunani yang bisa membuat negara tersebut keluar dari zona Euro.

Selain terdampak dari krisis utang Yunani, koreksi juga dipicu antisipasi pasar atas data tenaga kerja yang keluar akhir pekan ini.

Menurut Riset First Asia Capital kondisi pasar saham global yang kurang kondusif tersebut akan mempengaruhi perdagangan saham akhir pekan ini. IHSG diperkirakan rawan terkoreksi lanjutan dibayangi dengan tren pelemahan lanjutan rupiah atas dollar AS.

IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 5.030 dan resisten di 5.110. Saham yang direkomendasikan adalah BBCA, BMRI, BBNI, PTPP, CTRA dan SMRA. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com