Namun, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono memiliki sedikit kekhawatiran. Dia khawatir lahan pulau buatan itu nantinya dipetak-petak oleh pihak-pihak yang tak bertanggungjawab.
"Nanti biasanya kalau sudah jadi, dikaveling-kaveling. Ini harus diperhatikan," ujar Basuki usai meninjau Bendungan di Danau Tempe bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Wajo, Sabtu (6/6/2015).
Meski begitu, kata dia, bukan berarti pembuatan pulau itu tak memiliki fungsi yang positif. Menurut Basuki, lahannya nanti bisa digunakan untuk lahan pertanian.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla memutuskan untuk mempercepat pembangunan pulau di Danau Tempe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, dari awalnya 5 tahun menjadi 3 tahun. Keputusan itu diambil usai JK meninjau langsung salah satu danau yang memiliki peran penting bagi masyarakat Sulawesi Selatan itu.
Pembuatan pulau itu nantinya memanfaatkan tanah dari dasar danau. Artinya, danau akan dikeruk, dan tanah hasil kerukan itu akan dijadikan pulau di tengah danau. Manfaatnya, saat air danau surut pada musim panas, pulau itu bisa dijadikan lahan pertanian.
Selain itu, karena pendalaman danau, meluapnya air danau saat musim hujan juga akan berkurang. Sementera itu untuk dananya, JK mengatakan bahwa pemerintah siap mengalokasikan dana hingga Rp 2,7 triliun.
Pengembangan Danau Tempe itu nantinya juga diikuti dengan pengembangan pertanian untuk meningkatkan produktifitas pertanian di Sulawesi Selatan. "Jadi tahun 2018 kita datang lagi (ke Wajo) untuk melihat hasil pulau itu. Jadi kita setuju 3 tahun jalan," ucap Wapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.