Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Bank Masuk Desa, Masyarakat Bima Tak Lagi Nabung di Bawah Bantal Lagi

Kompas.com - 08/06/2015, 05:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


BIMA, KOMPAS.com - Masyarakat yang ada di pedesaan Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, terbiasa menabung sendiri di rumah. Sebagian besar masyarakat menyimpan uang di bawah bantal di kamar tidurnya.

Hal itu dilakukan karena belum ada akses perbankan yang bisa masuk ke daerah terpencil. Akses perbankan yang masih minim disebabkan fasilitas serta infrastruktur yang belum memadai di sana.

Merespon hal tersebut, pihak Otoritas Jasa Keuangan menyasar salah satu desa di Bima untuk menerapkan program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif atau yang disebut dengan nama Laku Pandai. Desa yang dipilih adalah Desa Kolo.

Lokasi Desa Kolo cukup jauh dari pusat Kota Bima, dan dapat ditempuh melalui jalur darat maupun laut. Keberadaan Desa Kolo sendiri ada di pesisir pantai utara Pulau Sumbawa, dengan mayoritas mata pencaharian warganya sebagai nelayan.

"Orang-orang Desa Kolo kalau nabung itu taruh di bawah bantal. Dengan adanya Laku Pandai ini, mereka bisa nabung tanpa harus jauh-jauh datang ke bank," kata Direktur Consumer Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Anggoro Eko Cahyo, Minggu (7/6/2015).

BNI bersama OJK bekerja sama untuk menyelenggarakan program Laku Pandai yang pertama kalinya di Kota Bima. Pada hari Senin (8/6/2015), peresmian program tersebut akan dilaksanakan langsung di Desa Kolo dengan menghadirkan agen Laku Pandai yang sudah ada sebelumnya.

Anggoro menerangkan, agen Laku Pandai di sana bernama Fitri, yang merupakan warga Desa Kolo yang mempunyai usaha warung kelontong dan juga sebagai bidan di desanya. Peran sebagai agen Laku Pandai baru dilakoni Fitri dari tanggal 5 Juni 2015.

Nantinya, masyarakat Desa Kolo bisa membuka rekening Bank BNI melalui perantaraan Fitri sebagai agen Laku Pandai. Layanan itu mirip dengan "mini bank" karena menggunakan tempat warung kelontong yang bisa dikunjungi kapan saja oleh masyarakat.

"Sebelum ada Laku Pandai, orang Desa Kolo harus bela-belain naik motor jauh-jauh di jalan yang rusak buat datang ke bank di kota. Dengan Laku Pandai, mereka cuma kayak belanja di warung sehari-hari. Belanja sambil nabung," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com